Memadai, Jumlah Buku Di Dinas Perpustakaan Kabupaten TTU

Kefamenanu, Savanaparadise.com- Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Simon Saku Membantah tidak kekurangan Buku referensi dan Literatur. Menurutnya Buku yang tersedia di Dinas perpustakaan saat ini Masih sangat Memadai.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan dari masyarakat maupun pelajar bahwa di perpustakaan daerah kabupaten TTU masih banyak kekurangan buku.

Menurut kepala perpustakaan daerah Simon Saku, sesuai fakta yang ada bahwa di perpustakaan daerah sebagai institusi sah dinas, dan jumlah buku yang ada semakin tahun semakin bertambah.

“Jadi jumlah buku referensi atau literatur yang ada di perpustakaan daerah kabupaten TTU semakin tahun semakin meningkat. Hal ini dikarenakan setiap tahun kita mendapatkan alokasi dana pada pos pengadaan atau penyedian bahan pustaka untuk perpustakaan daerah kab. TTU. Dana yang di alokasikan itu dari dana APBD dan baru – baru telah ditetapkan posko bahan perpustakaan di tahun anggaran 2014 itu ada”, Jelas Saku, Kepada Savanaparadise.com, kamis, O7/03/14, di Kefamenanu.

Saku membantah dengan informasi atau isu – isu yang telah berkembang bahwa di perpustakaan daerah kekurangan buku.

” Saya mengkounter bahwa itu tidak benar karena semakin tahun semakin bertambah koleksi buku atau referensi di perpustakaan daerah dan khususnya dalam pengadaan buku, tidak ada kendala dan semuanya berjalan sesuai regulasi peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Di sisi lain kata Saku perpustakaan daerah yang selama ini sebagai salah satu institusi kedinasan TTU perlu mendapatkan perhatian secara baik dan serius dari pemerintah daerah. Memang selama ini bukan tidak ada perhatian oleh pemerintah tetapi dari segi aspek finansial itu perlu ada penambahan alokasi dana khususnya pada pengadaan buku, karena memang dari tahun ke tahun yang di alokasi dana untuk pengadaan bahan pustaka sangat minim dan anggaran berkisar 100 – 150 juta dan tidak mengalami penambahan anggaran. Sehingga kita harapkan kepada pemerintah agar bisa memberikan perhatian pada aspek ini.

Kemudian ada hal lain yang perlu diinformasikan Kata Saku, perpustakaan daerah sampai dengan saat ini juga terjadi kevakuman jabatan struktural dan di tahun 2013 sesuai dengan struktur yang ada hanya satu jabatan yang terisi yakni kepala tata usaha, sementara pimpinan atau kepala perpustakaan vakum di tambah dengan seksi – seksi juga vakum sehingga memang dalam tahun 2014 ini kita mengalami kendala terutama dalam proses penyelesaian tugas tanggung jawab dan terpaksa kami harus merangkap tugas untuk menyelesaikan tupoksi jabatan pimpinan maupun para kepala seksi. Sementara tugas pokok tata usaha yang harus kami tekuni dan itu yang kami mengalami kendala dan kami mengharapkan agar bisa menjadi perhatian pemerintah daerah secepatnya terisi

Terkait dengan perpustakaan keliling, dijelaskannya, selain program – program pokok yang tertuang di dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) kantor perpustakaan daerah di samping itu kita juga lakukan kegiatan – kegiatan lapangan perpustakaan keliling yang kita lakukan itu menggunakan mobil perpustakaan keliling sejak tahun 2008 bersama Bapak Wakil Bupati TTU hingga sekarang. Kegiatan perpustakaan keliling sasarannya kepada sekolah – sekolah dan itu setiap tahun kita lakukan secara bertahap dengan bentuk 2 – 3 tim itu kita lakukan setiap tahun dan program ini tetap berkelanjutan atau berkesinambungan dari tahun ke tahun.

” Kendala yang kita hadapi di lapangan pada setiap saat kita lakukan perpustakaan keliling adalah banyak sekolah yang belum memiliki ruangan ataupun perpustakaan,” Ujarnya.

Saku berharap kepada institusi atau SKPD yang mempunyai kompetensi kaitan dalam hal ini dinas PPO untuk bisa memberikan pembiasaan perhatian agar membangun perpustakaan – perpustakaan di desa / kelurahan atau di sekolah – sekolah yang belum memiliki ruangan perpustakaan kaena pada hakekatnya perpustakaan daerah adalah salah satu tupoksi kita berperan untuk mengisi, isi perpustakaan dengan buku – buku tetapi dalam bentuk gedung atau ruangan itu kita serahkan ke dinas PPO.(Kristo Naiaki)

Pos terkait