TPT Jebol Akibat Dihantam Banjir, Dua Rumah Warga di Ende Terancam Roboh

Kondisi Rumah Bapak Wolfgang Mema (54), Warga RT.05/RW.06, Akibat Jebolnya Drainase (Foto: Chen Rasi/Savanaparadise.com)

Ende, Savanaparadise.com,- Hujan Lebat mengguyur Kota Ende pada Kamis 18 November 2021 yang lalu telah menyebakan ratusan rumah warga terendam banjir.

Selain itu, hampir disetiap badan jalan terlihat lumpur yang disertai pasir dan batu kerikil berserakan disepanjang jalan.

Dikabarkan, bukan hanya sampah yang diseret banjir, akan tetapi ada warga yang ikut terseret oleh arus banjir.

Adapun di sejumlah titik tertentu ada drainase yang jebol karena dihantam oleh banjir. Kejadian ini persis terjadi di RT.05/RW.06, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah.

Mendengar informasi demikian, pada Minggu (21/11/21), Savanaparadise.com lalu mendatangi rumah bapak Wolfgang Mema (54), salah satu warga yang terkena dampak banjir beberapa pekan lalu.

Sesampainya di lokasi, ternyata kerusakannya cukup parah. Apalagi jarak dengan fondasi rumah bapak Wolfgang amat dekat.

Kepada Savanaparadise.com, Wolfgang menuturkan TPT ini ambruk setelah jebolnya drainase karena dihantam banjir.

“Ade lihat sendiri kondisinya, bagaimana kondisi rumah saya setelah TPT ini ambruk”, tutur Wolfgang.

Kondisi Drainase dan Tembok Penahan Tanah (TPT) Karena Dihantam Banjir (Foto: Chen Rasi/Savanaparadise.com)

Panjang TPT yang ambruk karen dihantam banjir sekitar 15 meter panjangnya. Ambruknya TPT tersebut menimbul lubang menganga cukup dalam disekitar rumah bapak Wolfgang.

Apabila TPT itu tidak dibangun dalam waktu dekat, bisa dipastikan rumah bapak Wolfgang akan terancam roboh.

“ini lagi beberapa mili jarak dari rumah saya. Kalau ini tidak dibangun, rumah saya dan tetangga saya disebelah terancam roboh”, Kata Wolfgang sang insiator ojek pertama masuk Kota Ende.

Wolfgang mengakui semenjak kejadian itu dari pihak keluarahan sempat datang meninjau lokasi kejadian dan mengambil gambar.

Ia juga mengakui adanya juga dari BPBD sempat meninjau lokasi bahkan sempat memberikan bantuan berupa 1 buah terpal.

“Dari pihak kelurahan sempat datang kesini, foto-foto lalu pulang. Dari BPBD ada bantu satu buah terpal”, tutur Wolfgang

Dirinya berharap Pemerintah, ataupun BPBD sebisa mungkin untuk membantu semen dan pasir untuk membangun kembali TPT.

“Nanti biarlah kami sendiri yang kerja. Kalau tidak  bangun kembali TPTnya pasti rumah saya akan roboh”, ungkapnya.

Tidak hanya rumahnya terancam roboh. Hujan beberapa pekan lalu telah meninggal cerita pahit bagi bapak Wolfgang.

Ternyata ambruknya tembok penahan tanah sehingga mengakibat satu ekor Babi peliharaan ikut terseret arus banjir. Itupun mujur-mujur yang dua ekor lainnya kandangnya masih utuh.

“Gara-gara kejadian kemarin, satu ekor ternak Babi kepunyaan saya ikut terseret banjir”, ujarnya.

Penulis: Chen Rasi

Pos terkait