Festival Desa Binaan, Terobosan Bank NTT Dorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi di Desa

Festival Desa Binaan Bank NTT/Dok Bank NTT

 

Kupang, Savanaparadise.com,- Bank NTT sebagai Bank Pembangunan Daerah di Provinsi NTT merupakan salah satu stakeholder yang memberi kontribusi terhadap proses pembangunan. Yang karenanya Bank NTT sebagai Bank kebanggaan milik masyarakat terus memberikan kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT. Salah satu terobosan cerdas yang dilakukan Bank NTT adalah Festival Desa Binaan.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho mengatakan Festival Desa Binaan yang diselenggarakan Bank NTT merupakan terobosan Bank untuk menggerakan sektor perekonomian di desa. Tak hanya itu kata Alexander, festival Bank NTT juga ingin menguatkan desa untuk berkiprah dalam dunia digital dengan kompetitif.

Ia menjelaskan festival desa binaan diikuti oleh 47 desa yang tersebar diseluruh NTT yang tersebar pada 23 cabang Bank NTT. dijelaskannya meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat desa yang multiply effect; menciptakan desa binaan yang mandiri dan berbasis digital; sentralisasi produk perbankan baik itu produk Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit; media promosi dan pemasaran produk Bank NTT; pilot project pengembangan desa binaan Bank NTT; dan menjadi pusat informasi potensi unggulan di daerah tersebut.

Direktur Utama Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho /Dok Bank NTT

Ia memaparkan persyaratan Desa Binaan antara lain memiliki akses jalan ke lokasi terjangkau; memiliki potensi ekonomi yang Multiply Effect pada masyarakat desa; memiliki keragaman usaha; produk yang dijual merupakan hasil produktivitas masyarakat setempat; transaksi penjualan produk dan jasa berbasis elektronifikasi denganmenggunakan produk-produk bank NTT (menggunakan QRIS); Desa Binaan atau produk yang dihasilkan ter-elektronifikasi memuat cerita/histori desa dan produk-produk yang dipasarkan (dalam bentuk barcode); produk yang dijual wajib dikemas dengan branding bank NTT; memiliki Lopo Dia Bisa yang dijadikan tempat usaha dan juga sebagai media informasi potensi unggulan yang ada di daerah tersebut.

Alexander menjelaskan lebih lanjut, persyaratan lainnya adalah memiliki Agen Dia Bisa minimal 50 persen dari pelaku ekonomi yang ada di desa tersebut; bisnis yang dijalankan tidak melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di Indonesia; produk dihasilkan telah tersertifikasi oleh lembaga yang berwenang; Cabang wajib mengirimkan dokumen ke kantor pusat Divisi Pemasaran Kredit Mikro, Kecil dan Konsumer dalam bentuk Profil Desa Binaan, Foto dan Video (video: cerita singkat terkait aktivitas ekonomi masyarakat setempat); dan setiap cabang wajib mengikutsertakan minimal 1 (satu) desa binaan dalam Petunjuk Teknis Desa Festival Desa Binaan.

“Kriteria pemenang akan diberikan kepada desa yang memiliki karakteristik khusus dan beda dengan desa lain, atau menjadi desa model bagi desa lain untuk pengembangan potensi,” katanya.

Festival desa Binaan ini akan dinilai oleh enam dewan juri yang terdiri dari Regulator/Bank Indonesia Handrianus P Asa; Ketua Kadin Provinsi NTT Abraham Paul Liyanto; Akademisi/Dosen Dr James Adam; Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif NTT Joni Lie Rohi Lodo; Regulator/ Otoritas Jasa Keuangan Dony Prasetyo; dan Konsultan Humas Bank NTT Stanley Boymau.

Inovasi Desa Binaan Bank NTT ini mendapat sambutan hangat dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Ia mengatakan Inovasi yang dilakukan oleh Bank NTT menjembatani potensi-potensi masyarakat untuk dipasarkan secara digital melalui Bumdes. Viktor memberikan apresiasi ini ketika melakukan kunjungan kerja ke daratan Flores belum lama ini.

Menurut Gubernur Laiskodat, Bank NTT sebagai perusahaan daerah, sudah melakukan loncatan-loncatan di dunia digital.

“Saya selalu bilang, kehadiran Bank NTT sebagai BPD harus mampu menjadi stimulus sehingga harus melakukan kolaborasi dengan baik,” katanya.(Adv)

Pos terkait