Dolvi Kolo Kritik Satgas Covid-19 TTU,Jemput Pasien Dengan Parade Ambulance

- Jurnalis

Selasa, 3 Agustus 2021 - 13:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Anggota Komisi V DPRD NTT, Dolvianus Kolo mengkritik Satuan Tugas Percepatan Penangan Covid-19 di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Ia menilai cara kerja Satgas Covid-19 TTU sangat menakutkan bagi pasien yang terpapar virus Covid-19.

” Model penjemputan pasien Corona oleh satgas ini seram sekali. Libatkan parade mobil pol PP, ambulance, polisi, tentara. Bagaimana pasien tidak meninggal jika cara perlakuannya seperti ini. Pasien sudah pasti jantungan sebelum sempat dirawat. Di TTU model penjemputan pasien Corona kayak jemput residivis,” kata Dolvi Kolo ketika menghubungi SP Senin, 02/08/2021.

Ia mengaku mendapatkan pemandangan yang menakutkan soal tata cara penjemputan pasien Covid-19. Kondisi itu kata dia akan membuat pasien sangat terganggu psikologisnya dan tertekan.

Baca Juga :  Anggota DPRD NTT Pingsan  Saat Sidang Komisi

” Satgas ni semangatnya jemput untuk merawat dan sembuhkan pasien atau dengan sengaja dan mau bunuh pasien secara psikis dan akhir nya pasien meninggal biar dana Covid bisa terserap,” kata Dolvi.

Menurutnya, kondisi penjemputan pasien seperti itu sangat menyeramkan.

Katanya lagi, hal membuat masyarakat jadi trauma untuk periksakan diri ke rumah sakit karena takut dicovidkan.

Ia juga mengkritik tata cara pengebumian jenasah Covid yang tidak manusiawi. Padahal sudah ada tata cara pengebumian yang lebih manusiawi yang dikeluarkan pemerintah.

” Model penguburan jenazah Covid juga kayak kubur binatang. Bukannya virus ini hidup pada inangnya. ketika inangnya meninggal, virus ikut mati. Jika demikian maka yang harus dihindari adalah kerumunan saat keluarga melayat. Terapkan prokes dan biarkan keluarga menguburkan kerabatnya dengan cara lebih bermartabat dan manusiawi dengan tetap melibatkan petugas Covid saat penguburan,” kata Dolvi.

Baca Juga :  Ranperda Kenaikan Tunjangan Dewan tetap akan Dibahas

Dolvi mengatakan Kasus ini mungkin bukan hanya terjadi di TTU tapi NTT secara keseluruhan bahkan mungkin diseluruh Indonesia. Menurutnya itu ada persoalan yang sangat serius dan mendesak untuk dievaluasi.

” Satgas harus diberi pemahaman yang memadai soal pengetahuan Covid dan cara penanganannya. Satgas bukan pasukan perang yang menyebar ketakutan kepada masyarakat. Masyarakat harua dibuat sadar agar dengan rela mau dikarantina. Petugas penting punya kemampuan berkomunikasi yang baik,” kata Dolvi .

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas covid Kabupaten TTU Kristoforus Ukat, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. Ketika hendak ditemui di kantor kerjanya tidak berada di tempat. Dihubungi via pesan WApun belum direspon.

Penulis : Yuven Abi
Esitor : Chen Rasi

Berita Terkait

Daniel Turot Terpilih Sebagai Ketua Presidium PMKRI Ende Pada RUAC
Bupati Ende Instruksikan ke BKPSDM Agar ASN Yang Malas Masuk Kantor Segera Diberhentikan
Pemkab Ende Tahun 2026 Akan Terima Dana Transfer Pusat Hanya 981 M, Sebelumnya 1,2 T
Pemkab Ende Launching Logo dan Maskot ETMC 2025
Songsong HUT Golkar Ke-60, Partai Beringin di Ende Gelar Pasar Murah
Ketua Pemuda Klasis Dukung SE Wali Kota Kupang Soal Jam Pesta, Minta Sosialisasi hingga Tingkat RT/RW
Ketum Bhayangkari Pusat, Ny. Julianti Sigit Prabowo Kunker Ke Ende, Salurkan Bantuan Sosial dan Kesehatan
Christian Widodo Tegaskan Pembatasan Jam Pesta Bukan Larangan, tapi Keseimbangan Hak
Berita ini 0 kali dibaca