Kupang, Savanaparadise.com,- Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto berharap Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi NTT menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan di daerah seperti masalah TPPO, stunting, kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem.
Pj. Gubernur Andriko menyampaikan ini pada saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke III KPPI NTT bertempat di Hotel Sahid T-More Kupang pada Sabtu, (1/2/2025) yang dihadiri pula oleh Ketua DPRD Provinsi NTT, Emilia Nomleni, Perwakilan Anggota DPRD Provinsi NTT, Perwakilan DPP KPPI, Pengurus DPD KPPI Kabupaten/Kota, Ketua dan anggota Partai Politik se-Provinsi NTT serta Ketua Organisasi Perempuan se- Provinsi NTT.
Menurutnya, Musda ke III ini merupakan langkah pengembangan organisasi KPPI NTT sehingga dapat memberi manfaat yang besar bagi anggota organisasi dan pembangunan NTT.
“Musda ini kiranya menjadi ajang untuk mengevaluasi program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh KPPI sebelumnya, dan mampu menghasilkan pengurus yang handal, tangguh serta mampu untuk membawa KPPI NTT yang lebih maju dalam mewujudkan kesetaraan gender guna meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan daerah” kata Andriko.
Andriko juga mengatakan sesuai dengan tema Musda “Perempuan, Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan”, dirinya berharap agar kiranya KPPI NTT tetap berfokus pada upaya untuk meningkatkan jumlah perempuan yang duduk di lembaga legislatif, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Menurut dia hal ini bertujuan agar suara perempuan dapat terwakili dengan baik dalam pembuatan kebijakan publik. “KPPI NTT juga hendaknya menjadi wadah bagi perempuan berpolitik untuk memperkuat jejaring dan membangun solidaritas,” pintah Andriko.
Ia mengatakan peran Perempuan di NTT ini sungguh luar biasa, terdapat 15 anggota DPRD Provinsi NTT dan 2 Pimpinan DPRD dari Perempuan. Baginya ini sebuah prestasi yang sungguh luar biasa.
Tak lupa, Pj. Gubernur Andriko juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ketua DPRD Provinsi NTT atas sejumlah Perda yang telah didesain untuk meningkatkan SDM NTT.
“Saya berterima kasih atas kolaborasi yang telah kita jalin untuk mengatasi sejumlah isu strategis TPPO, stunting, kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem sehingga endingnya adalah bersama kita dapat mewujudkan generasi penerus yang hidup sehat, aktif dan produktif. Saya yakin melalui KPPI NTT ini, politik NTT dapat terus maju,” ucap Pj. Andriko.
Sebelumnya Ketua KPPI NTT, Ana Waha Kolin, SH pada sambutannya menyatakan bahwa KKPI didirikan oleh 9 partai politik sebagai wujud kepedulian atas minimnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif sedangkan KPPI NTT telah hadir di NTT sejak tahun 2007.
“Politik dinamis diibaratkan seperti aliran sungai, bukan tiran dan bukan ambisi, pada kesempatan ini kita harus menjembatani suara rakyat untuk bersatu dan berdaulat dalam bingkai keadilan dan kesetaraan gender. Olehnya, saya mengajak kita semua untuk bergandengan tangan keterwakilan 30% perempuan demikian juga dibidang eksekutif dan yudikatif, kita semua harus punya peran untuk mewujudkannya,” sebutnya.
“Kita harus berbangga karena DPRD Periode 2024-2029 terdapat 15 srikandi hebat, dengan 2 pimpinan DPRD perempuan dari total 65 anggota DPRD perempuan, memang kita sadari belum terdapat keterwakilan perempuan di sejumlah kabupaten ini pekerjaan rumah kita bersama. Perempuan harus bersatu membangun kekuatan yang solider, persaudaraan sejati harus ada disetiap langkah juang sebab tidak ada demokrasi tanpa keterwakilan perempuan,” pungkas Ana Waha Kolin. (SP)