Nikmati Lesehan Ala Bibi Loni Sambil Lihat Pesona Pantai Enabara Ende

Pesona Pantai Enabara di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende (Foto: Chen Rasi/Savanaparadise.com)

Ende, Savanaparadise.com,- Bagi masyarakat Kabupaten Ende terkhusus Pantura, pantai Enabara begitu dikenal oleh masyarakat dengan kemolekannya yang memiliki daya tarik sendiri dan mengundang perhatian setiap orang untuk menghabiskan waktu di sana.

Jadi, jangan heran kalau pantai ini menjadi primadona yang sering dikunjungi mereka ketika hari libur dan hari biasa lainnya.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu, pantai Enabara menjadi langganan bagi pengendara roda dua dan roda empat untuk melepaskan kepenatan sejenak, sebelum sampai ditempat tujuan.

Alasannya memilih tempat ini lantaran banyak ditumbui pepohonan yang rindang untuk berteduh sejenak. Selain itu, view lautnya yang indah dan hamparan pasir putih yang memukau mata, seakan-akan memberikan energi baru bagi setiap pelaku perjalanan.

Sesungguhnya, pantai Enabara memiliki nilai jual yang sangat tinggi apabila itu dikelola secara baik. Tempat ini sangat eksotik, memanjakan mata bagi setiap pengunjung.

Keunggulan pantai Enabara karena memiliki laut yang asri, tenang, dan teduh. Disamping itu, hamparan pasir putih di sepanjang pantai menambah pesona pantai Enabara.

Siapapun yang singgah dan berkunjung ke tempat ini pasti akan terkesima dengan keindahan alam disekitarnya. Desiran angin pantai di waktu pagi, siang, dan sore hari melengkapi keunikannya.

Apalagi diwaktu senja, saat-saat matahari akan terbenam di ufuk barat, keindahan pantai semakin nampak, ditambah hempasan ombak yang saling bersahutan seperti irama musik.

Pantai Enabara sendiri berlokasi di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT.

Untuk wisatawan yang datang kesini, kamu tak perlu kwatir dengan isi perutmu dikala menikmati keindahan alam pantai Enabara. Karena di sana tersedia warung lesehan ala Bibi Loni.

Bibi Loni akan menjamu kamu dengan beraneka macam kuliner yang akan menyegar dahagamu disaat haus dan mengenyangkan perutmu saat lapar.

Uniknya, di sana kamu boleh menikmati makanan dan minuman sambil lesehan di warung Bibi Loni ataupun pengunjung boleh menikmati makanan dan minuman yang dibeli di warung Bibi Loni sambil lesehan di bawah pasir putih.

Perempuan paru baya ini akan melayani kamu seharian, mulai dari pagi pukul 07.00 Wita hingga sore harinya pukul 18.00. Wita.

“Tempat ini saya bangun dari 2018. Saya berjualan dari tahun itu hingga sekarang”, tutur perempuan berusia 45 tahun ini saat ditemui Savanaparadise.com, Minggu (03/02/22).

Ternyata, semenjak pantai Enabara diminati pengunjung, Bibi Loni menuturkan, omset yang didapatnya terus meningkat. Omset itu didapatnya dari makanan kuliner miliknya.

Walaupun makanan kuliner yang disiapkan ala kadarnya, namun terjamin kebutuhan isi perut akan terisi dan kamu dipastikan merasa kenyang demi setelah menikmati udara segar pantai Enabara,

“Biasanya hari minggu pantai Enabara  ramai dikunjungi orang. Pemasukan yang saya dapat sekitar Rp. 600.000 hingga Rp. 700.000. Beda dengan hari biasa, hanya Rp. 100.000 sampai Rp. 200.000”, terang Bibi Loni.

Bahkan perempuan dengan nama lengkap Lonia Kune ini membeberkan, pernah sekali wisatawan asal Kanada berkunjung ke pantai Enabara, bahkan membangun tenda di tempat ini untuk bermalam.

Saat itu, kata Bibi Loni, 3 wisatawan asal Kanada itu mengaku pantai Enabara begitu indah. Kata-kata itu keluar dari mulut mereka setelah mengitari pantai Enabara.

Memanfaat kunjungan wisatawan asal Kanada, Bibi Loni pun tak membuang kesempatan itu demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi membantu ekonomi keluarganya.

Saat ditawarkan oleh pemandu wisata (Tour Guide) asal Kecamatan Kelimutu Moni untuk menyiapkan makam malam bagi wisatawan asal Kanada, Bibi Loni pun mengaku bersedia memenuhi permintaan mereka.

Setelah 3 wisatawan pulang, Bibi Loni mengaku, Ia diberi uang Rp. 250.000 karena telah menyiapkan makan malam bagi para bule itu.

Sementara, Rikardus, salah seorang pengunjung usai menikmati kuliner milik Bibi Loni sambil lesehan menuturkan, walaupun lesehannya begitu murah meria, tapi dirinya memuji kreatifitas Bibi Loni yang memanfaatkan potensi yang ada untuk membantu ekonomi keluarganya.

“Saya patut acungkan jempol pada Ibu itu. Dengan adanya kuliner di sini, saat kami lapar ataupun haus, rasa itupun hilang setelah menikmati kuliner sambil lesehan ini. Artinya, kami sangat terbantu”, kata Rikardus.

Penulis: Chen Rasi

Editor: Yuven Abi

Pos terkait