Kekurangan APD, Jenasa Pasien Covid-19 di Ende di Bungkus Dengan Terpal

- Jurnalis

Jumat, 25 Juni 2021 - 13:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ende, Savanaparadise.com,- Begitu tragis nasib yang dialami oleh pasien Covid-19 di Kabupaten Ende yang meninggal pada Kamis, (24/6/21), tepatnya di Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli.

Pasien tersebut meninggal karena terkonfirmasi positif Covid-19, setelah melalui tes Swab antigen. Sesudahnya jenasanya di bungkus dengan menggunakan terpal biru.

Tampak dalam video yang berdurasi 19 detik,  yang sempat beredar dan viral, jenasa tersebut di gotong oleh dua orang petugas pemakaman dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Dibelakang petugas pemakaman, tampak juga seorang perempuan tidak menggunakan APD, ikut bersama-sama petugas pemakaman dengan berjalan kaki menuju lokasi pemakaman.

Baca Juga :  Bupati Ende Instruksikan ke BKPSDM Agar ASN Yang Malas Masuk Kantor Segera Diberhentikan

Kepala Puskesmas Detukeli, Serafinus Sage, ketika dikonfirmasi wartawan via telepon, Jumat, 25 Juni 2021 menjelaskan pasien tersebut meninggal terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ia meninggal karena kontak erat dengan keluarganya yang terkonfirmasi positif yang sempat dirawat di RSUD Ende”, jelas Kapus Detukeli.

Kapus Serafinus menambahkan disaat kami sementara melakukan tes swab antigen kepada beberapa pasien di Puskesmas, tiba-tiba ada telepon masuk dari Kades Kanganara dan mengatakan bahwa ada seorang pasien di Desanya yang lagi sekarat.

Dikatakannya bahwa warga disekitarnya berhamburan, tidak berani menolong, karena dikabarkan bahwa beliau terkonfirmasi positif.

“Pasien tersebut bernama Lorensius Lolo (63). Namun karena ada kabar yang beredar, bahwa pasien itu terkonfirmasi positif, makanya warga tidak berani mendekatinya.

Baca Juga :  Rapat Paripurna, Ini Poin Jawaban Pemerintah Atas Kelangkaan Minyak Di Ende

Rifinus menuturkan, saat ini di Puskesmas Detukeli kekurangan APD sehingga dalam proses penanganan Covid-19 kami mengalami kesulitan.

“Apalagi semua Nakes dan petugas pemakaman tidak terlatih secara baik”, tambah Rofinus.

Senada dengannya, Kepala Desa Kanganara, Emanuel Damai kepada wartawan SP melalui via telepon membenarkan bahwa ada salah satu warganya meninggal dan terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut Kades, korban tidak sempat diantar ke puskesmas dan meninggal di rumahnya.

“Kita sempat berupaya mencari APD untuk ke Desa tetangga karena memang di Desa kami tidak ada APD. Dan apa yang terlihat di video memang begitulah kondisi yang kami alami di Desa yang serba keterbatasan”, ungkap Kades.

Penulis: Chen Rasi

Berita Terkait

Gegara ADD Hendak Dipotong 6 Juta, Kades di Ende Akan Mogok Kerja di Desa
Wakil Bupati Ende Pesan Ke Anggota Satpol PP; Saat Bertugas Jauhi Minuman Keras
Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Menjelang Hari Pahlawan DPC GMNI Ende, Serukan & Dorong Pemrov NTT  Angkat Riwu Ga sebagai Pahlawan Nasional 
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
GMNI Ende Komit Tetap Menjadi Mitra Kritis Pemerintah Bukan Penonton Diam
Buka Kegiatan PPAB GMNI Angkatan Ke-31, Bupati Badeoda: Kalau Diajak Diskusi Saya Siap Kapan Saja
Polres Ende Bentangkan Peristiwa Dugaan Penganiayaan Warga Oleh Oknum Polisi
Berita ini 1 kali dibaca