Kupang, Savanaparadise.com, PT Binusindo Energi Indonesia dengan proyek Kupang Oil Storage Terminal melalui program energi terbarukan akan melakukan pengelolaan limba untuk menampung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di seluruh NTT, baik limbah darat maupun laut yang masih bisa diolah, menjadi base oil atau solar (mini refinery).
Direktur Bisnis PT Binusindo Energi Indonesia, Setya Budi Utomo kepada wartawan di Kupang, Minggu (27/8). Ia menjelaskan, perusahaan ini akan dibangun di Kawasan Industri (KI) Bolok, Kabupaten Kupang dengan luas areal mencapai 20 hektar. Sesuai rencana, peletakan batu pertama pembangunan pabriknya berlangsung pada Senin, 28 Agustus.
“PT Binusindo Energi Indonesia merupakan perusahaan pertama d NTT bahkan Indonesia Bagian Timur yang bergerak di bidang energi,” kata Budi.
Budi mengatakan, bisnis utama PT Binusindo Energi Indonesia dengan proyek Kupang Oil Storage Terminal adalah tank storage bisnis. Selain itu, diikuti dengan pembangunan IPP Power Plant, pabrik N2 dan O2, Gas, serta penyediaan air bersih sebagai utilisasi kawasan industri.
Selain itu, lanjutnya, perusahaan juga merencanakan pengelolaan dan pendistribusian gas alam atau gas bumi melalui teknologi Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid Natural Gas (LNG). Pengelolaan gas bumi melalui dua teknologi ini dapat dipergunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak untuk industri kecil menengah dan besar.
“Pemanfaatan bahan bakar gas yang dikonversikan dari bahan bakar minyak itu melalui teknologi kompresi dan teknologi regasifikasi LNG,” terang Budi.
Tentang penyerapan tenaga kerja, ia menyampaikan, bisa mencapai 300 sampai 2. 000 orang. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah putera daerah, termasuk program alih teknologi. Sehingga ke depan, benar- benar putera daerah yang mengoperasikan tanki terminal yang untuk tahap pertama dibangun sekitar 200 tanki.
“Produksi dari perusahaan ini memiliki pasarnya sendiri, dimana sebagian besar memenuhi kebutuhan di Kaasan Indonesia Bagian Timur dan memungkinkan melebar ke Negara Timor Leste dan Australia,” papar Budi.
President Directur PT Binusindo Energi Indonesia, Fabianus Bessi Banase mengungkapkan, perusahaan ini telah bekerjasama dengan beberapa pihak yang mempunyai visi dan misi yang sama, serta berkomitmen membangun NTT.
Pemerintah NTT juga sangat mendukung pembangunan Kupang Oil Storage Terminal. Buktinya, perusahaan ini diberikan izin penggunaan lahan dan memberikan izin- izin terkait yang mengacu pada UU yang ada.
Fabianus menambahkan, nilai investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan program perusahaan ini sebesar Rp1,5 triliun. Dana ini sudah ada di Bank Indonesia sejak beberapa bulan lalu. Kemungkinan dana yang dibutuhkan akan bertambah karena dana tersebut belum termasuk dengan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti dermaga.(SP)