Rp 10 Miliar Untuk Penanggulangan Bencana Di NTT

- Jurnalis

Rabu, 9 Januari 2013 - 04:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur NTT, Frans Leburaya

Gubernur NTT, Frans Leburaya

Kupang, savanaparadise.com,— Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam tahun anggaran 2013 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar, untuk kebutuhan penanggulangan bencana di daerah tersebut.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, di Kupang, Selasa (8/1), mengatakan, alokasi anggaran tersebut sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yang didititipkan dalam Pos Dana Tak Tersangka.

Menurut Lebu Raya, mencermati kondisi cuaca yang cenderung ekstrim dalam sepekan terakhir, Pemerintah Provinsi NTT , menyiagakan Posko pemantauan bencana alam pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna memantau kondisi di seluruh wilayah kepulauan itu.

“Saya juga sudah mengirim surat imbauan kepada para bupati/walikota untuk mengaktifkan juga Posko pemantauan bencana di daerahnya masing-masing , sebagai langkah antisipatif,” katanya.

Baca Juga :  PKB TTS Semprot Disenfektan di Mollo Utara

Dia mengatakan, pemerintah kabupaten/kota harus merespons lebih awal terkait kejadian seperti bencana banjir atau bencana lainnya, sebelum meminta bantuan dari pemerintah provinsi atau pemerintah pusat.

Dia menuturkan, sesuai protap, bantuan seperti bahan makanan dan keperluan untuk masa tanggap darurat sudah ada di dinas sosial kabupaten/kota. Bahkan, buparti dan walikota memiliki kewenangan untuk mengeluarkan beras buffer stok pada Bulog setempat sebanyak 100 ton untuk penanganan bencana alam.

“Pemerintah Pr ovinsi NTT juga sudah mendistribusikan beras masing-masing 5 ton yang dititipkan ke dinas sosial kabupaten/kota, sebagai beras bantuan bencana alam termasuk beberapa kebutuhan tanggap darurat lainnya,” tambahnya.

Terkiat kejadian bencana alam di NTT, menurut Lebu Raya, sejauh ini, yang sudah terpantau adalah bencana banjir yang melanda wilayah selatan Kabupaten Belu. Khususnya di Kecamatan Malaka Barat dan Kecamatan Weliman, serta Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Baca Juga :  65 Orang Meninggal Akibat Hiv Dan Aids di Kota Kupang

Dari hasil pantauan, ujarnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam sepekan terakhir terakhir,telah megakibatkan bencana banjir yang melanda tujuh desa di Kabupaten Belu, akibat meluap Sungai Benenain. Tujuh desa yang terendam banjir yakni Desa Lasaen, Umato’os, Umalor, Sikun, Fafoe, Babasa Hait dan Desa Uanmane. Dari tujuh desa itu, ada tiga desa yang terparah yakni Lasaen, Umato’os dan Fafoe.

“Selain itu, ratusan rumah di Oebelo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang terendam banjir menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam dua hari terakhir Bahkan ruas jalan Timor Raya tepat di titik penjualan garam rakyat ikut tergenang air,” katanya.(SP)

Berita Terkait

Fraksi PKB NTT Soroti Dugaan Korupsi di SMA Negeri 3 Kupang, Kepsek: Itu Tidak Benar
Dua Tahun Dikerjakan, Kondisi Rumah Bantuan di Desa Nainaban TTU Memprihatinkan. Ada Apa?
Dua Kali Mangkir Dari Panggilan Jaksa, 3 Orang Saksi Kasus Alkes RSUD Kefamenanu Bisa Dijemput Paksa
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Dirut RSUD Kefamenanu Langsung mengalami Sakit Jantung
Lakukan Konsolidasi Struktur Kepengurusan, Nasdem TTU Optimis Pertahankan Kejayaan
Sidang Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Puskesmas Inbate Digelar, Thomas Laka Cs Dihukum 1,6 tahun Penjara
Armet Dan GMNI Resmi Membawa Masalah PTT Di TTU Ke PTUN
Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Akomi Dieksekusi Kejari TTU, Dua Terpidana Resmi Jalani Hukuman Penjara
Berita ini 2 kali dibaca