TPDI Minta KPK Tindak Lanjuti Kasus-Kasus Yang Menyebut Nama Setya Novanto

- Jurnalis

Rabu, 12 Februari 2014 - 19:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Savanaparadise.com,- Koordinator Tim pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Salestinus, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menindaklanjuti Kasus-kasus yang menyebut-nyebut nama Setya Novanto dalam beberapa kasus pilkada dan kasus Korupsi.

“ TPDI memiliki sejumlah catatan tentang kasus korupsi baru dan lama termasuk kasus sengketa pilkada dimana nama Setya Novanto disebut-sebut media massa, bahkan fakta-fakta sosial memperlihatkan beberapa kali Setya Novanto diperiksa KPK sebagai saksi untuk sejumlah Tersangka/Terdakwa yang adalah kader Golkar,” kata Salestinus dalam rilisnya yang diterima Savanaparadise.com, rabu, 12/02/14, dari jakarta.

Baca Juga :  Dekan Teknik Unika : Justeru kami Diserang Lebih Dahulu

Dikatakannya TPDI juga punya catatan bahkan bukti dimana dalam kasus korupsi Cessie Bank Bali puluhan terdakwa sudah divonis bersalah termasuk Djoko Tjandra dkk. Namun Setya Novanto berkas perkaranya hingga saat ini belum dibuka kembali oleh Jaksa Agung RI, padahal alasan untuk membuka kembali sangat kuat yaitu melalui putusan PK Djoko Tjandra sebagai pintu masuk untuk membawa kasus.

Oleh karena itu kata Salestinus, Setya Novanto harus ke tahap penuntutan karena dahulu secara bersama-sama dengan Terpidana lainnya telah ditetapkan sebagai Tersangka akan tetapi di SP3-kan dengan alasan perkara Djoko Tjandra diputus bebas sebagi dasar SP3.

“ Problem-problem dimana sejumlah kasus yang menyeret beberapa Caleg DPR-RI dari NTT yang sedang bermasalah, hal itu sebagi dampak tidak adanya praktek politik yang mengedepankan perilaku memburu kekuasaan dengan menghalkan segala cara bahkan telah menimbulkan beban sosial dan psichologis bagi publik NTT, dimana masyarakat bertanya-tanya mengapa Caleg dengan kriteria seperti ini masih dipertahankan dan mengapa prkatek berpolitik dalam pilkada yang penuh kecurangan justru dipupuk dan dipertahakan, manfaat apa yang bisa diambil oleh publik NTT jika berpolitik dengan cara menghalalkan segala cara tanpa malu-malu justru dipertontonkan”, paparnya.

Baca Juga :  Angka Pasien Positif Corona Di Ende Bertambah Menjadi 58 Orang

Salestinus menghimbau agar orang NTT melawan praktek berpolitik yang dipraktekan oleh beberapa pihak dengan cara membunuh rasa malu, membunuh rasa keadilan publik dan membunuh demokrasi yang jujur dn bermartabat yang menjadi modal dan ciri khas NTT oleh kelompok pragmatis dan oportunis yang semakin menjamur memburu kekuasaan melalui NTT.(SP)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Berita ini 4 kali dibaca