Viktor Bungtilu Laiskodat Sukses Jadikan Kelor Naik Kelas, Jadi Bahan Minuman Berkelas Dengan Sistem Franchise

 

Kupang, Savanaparadise.com,- Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menjadikan tanaman kelor atau “The Miracle Tree “.sebagai fokus utama dalam program Revolusi Hijau. Kelor saat ini telah menjadi tanaman yang masif ditanam di seluruh wilayah provinsi NTT.  Pengembangan dan budidaya tanaman kelor ini selain untuk manfaat secara ekonomis juga sebagai bagian dari penanggulangan gizi buruk yang masih malanda anak-anak NTT. Kelor akan dijadikan sebagai sumber pendapatan baru atau devisa bagi NTT.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam setiap kesmpatan mengatakan Kelor merupakan tanaman ekonomis yang akan serius dikembangkan oleh pemerintah. Tak hanya sebagai tanaman yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, Kelor kata Laiskodat akan diderversifikasi menjadi berbagai komoditi yang akan melayani market lokal NTT bahkan market nasional. Hal itu kata dia bisa dicapai apabila semua shareholder bersatu padu.

“ program kelorisasi untuk perbaikan gizi dan peningkatan ekonomi akan terus didorong untuk agar kelor menjadi kekuatan ekonomi rakyat untuk dieksport maupun untuk kebutuhan pasar domestik di NTT.  diversifikasi kelor dalam berbagai bentuk pangan dan olahan seperti teh, Sabun, sampo dan bahan komsetik lainnya akan dilakukan,” Kata Gubernur Laiskodat.

Laiskodat mengatakan hasil diversifikasi itu akan dijadikan komiditi bisnis baru dari NTT. setiap rumah tangga di NTT, usaha perhotelan, kantor-kantor pemerintahan wajib menggunakan teh kelor sebagai sajian utama.  Ia mencontohkan di Provinsi Jawa Barat telah melakukan hal itu dengan komoditas teh nya. Saat ini kata dia Jawa Barat sudah mewajibkan seduhan teh sebagai sajian yang khas. Hal itu akan dilakukan di NTT dengan kelor melalui diversifkasi kelor.

“ Ibu-ibu dan nona-nona jangan lagi menggunakan sampo dari luar. Sampo kelor sudah hebat. Pakailah sampo kelor dan sabun kelor. Saya minta kepada kita semua untuk market kita sendiri melalui penggunaan bahan olahan berbasis kelor,” kata mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI Ini.

NTT kata dia harus bisa membangun sebuah peradaban baru melalui nasionalisme pada penciptaan market sendiri yang bersumber dari bahan kelor. Hal itu sudah lebih cukup untuk 50 juta pohon kelor yang kita tanam.

Ia mengajak masyarakat NTT untuk belajar dari bangsa Jepang yang membangun Marketnya sendiri. Jepang kata Viktor saat ini sudah berdikari dengan marketnya sendiri. Viktor membayangkan kalau NTT bisa membangun marketnya sendiri maka niscaya NTT akan bangkit menuju sejahterah sesuai dengan jargon pembangunan Pemprov NTT saat ini.

“  Mari kita bangun market kita senidiri dengan kelor tanpa harus eksport. kita harus belajar dari Jepang yang hidup dari marketnya sendiri. Jepang tidak pusing dengan market luar negeri jika hanya berkelebihan dan permintaan dari luar negeri maka mereka akan melakukan eksport. Tapi sesungguhnya mereka hidup dari mereka market mereka sendiri. Jadi jarang kita lihat mereka belanja produk lain. Selama ada produk jepang mereka akan beli produk mereka sendiri,” kata Laiskodat.

Laiskodat mengajak masyarakat NTT membangun nasionalismenya sendiri melalui produknya sendiri. Dimanapun kita berada selama ada produk kelor maka kita harus belanja untuk membangun market kita sendiri. Ia menamakan itu sebagai nasionalisme Nusa Tenggara Timur.

Kini harapan itu telah dieksekusi dengan baik oleh Dewan Kerajinan Nasional Daeran ( Dekranasda ) Provinsi NTT dengan melaunching minuman sehat Haydrink di 19 booth, titik atau gerai di Kota Kupang. Launching minuman sehat yang berbahan dasar kelor ini dipimpin langsung Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat dan Wakilnya Maria Nae Soi Djogo.

Haydrink Kelor merupakan produk baru Dekranasda dan Dapur Kelor Indonesia berbasis kelor pertama di Indonesia. Bahkan di Asia Tenggara, dengan mengusung konsep minuman kelor dengan menghadrikan berbagai cita rasa yang cocok di kalangan milenial.

“ Haydrink Kelor merupakan produk baru Dekranasda dan Dapur Kelor Indonesia berbasis kelor pertama di Indonesia. Bahkan di Asia Tenggara dengan mengusung konsep minuman kelor dengan menghadrikan berbagai cita rasa yang cocok untuk kaum milenial ,”kata Ketua Dekranasda Provinsi NTT Julie Sutrisno Laiskodat belum lama ini di Kupang.

Peluncuran Hydrink berbahan kelor ini jelas Julie adalah untuk mendukung program Pemerintah Provinsi NTT untuk mengembangkan kelor sebagai komoditi unggulan, demi mewujudkan NTT bangkit dan NTT sejahtera.

“ Kami dari Dekranasda tentunya harus berbuat program mendukung Pemprov NTT. Antaranya kami kembangkan kelor sebagai komoditi unggulan, demi mewujudkan NTT bangkit dan NTT sejahtera. Karena itu hari ini kami launching minuman sehat Hydrink berbahan kelor ,” jelas Julie.

Program Haydrink berbahan kelor ini juga jelas Julie untuk menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan kecakapan kaum milenial dalam berwirausaha.

“ Jadi kamai menciptakan lapangan kerja untuk kaum milenial. Untuk tahap pertama ini yang terlibat program Haydrink adalah kaum milenial di Kota Kupang sebagai Pilot Project. Selanjutnya akan dikembangkan di setiap Kabupaten / Kota yang ada di NTT. Peserta hanya melampirkan KTP, foto lokasi penjualan ,” jelas Julie.

Sementara itu salah satu Angelika Djogo ( 17 ) salah satu Owner Gerai Hydrink di Kelurahan Liliba Kupang menyatakan apresiasi kepada Dekranasda NTT yang telah menciptakan lapangan kerja untuk kaum milenial.

“ Minuman haydrink yang diluncurkan ini adalah hasil kerjasama Dekranasda NTT dan dapur kelor. Dengan hadirnya haydrink ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja bagi anak muda di Kota Kupang. ,” kata Maria Angelika Djogo, salah satu Owner Gerai Haydrik di Kelurahan Liliba Kupang.

Kepada kaum milenial di Kupang NTT Angelika menghimbau agar jangan berdiam diri tetap berupaya menciptakan lapangan kerja. Antaranya bekerja sama dengan Dekranasda membuka Gerai minuman sehat Hydrink berbahan kelor.

“ Kepada kaum milenial NTT saya himbau agar berupaya menciptakan lapangan kerja. Dekranasda Provinsi NTT memberi peluang menciptakan lapamham kerja membuka gerai minuman sehat Hydrink berbahan kelor ,” kata Angelika seraya menyebut dalam usaha Gerai Hydrink ini mempekerjakan dua mahasiswi.

Dia menambahkan produk Haydrink yang dikelola ini memiliki sepuluh varian rasa yang berbeda. Diantaranya, Moringa Moccacino, Moringa Sweet Oreo, Moringa Ginger, dan Moringa Hazelnut. Selain itu ada Moringa Taro, Moringa Strawberri, Moringa Redvelvet, Moringa Capucino, Moringa Tiramisu, serta Moringa Sweet Ori.(Adv)

 

Pos terkait