Prestisius,  Dapur Kelor Kupang Raih BPOM Award 2023

Jakarta, Savanaparadise.com,- Sebagai lembaga yang mengemban tugas melakukan pengawasan obat dan makanan dari hulu ke hilir, BPOM melakukan berbagai program strategis dan menjalin kemitraan melalui kolaborasi “Multi Helix” dengan berbagai pemangku kepentingan. BPOM mendorong kemandirian industri produk obat dan makanan dalam negeri melalui pendampingan kepada industri obat dan makanan.

Dalam Acara “Persembahan Simfoni – UNTUKMU INDONESIA” dengan kegiatan Expo UMKM Nusantara dan Sistem Pengawasan Life Cicle Produk Obat dan makanan yang diselenggarakan di Ciputra Artpreneur Theater Mega Kuningan Jakarta tanggal 15 Febuary 2023, BPOM memberikan Apresiasi pada Stakeholder baik kepada Pelaku Usaha (UMKM) maupun kepada Internal BPOM sendiri berupa “BPOM AWARD”.

Bacaan Lainnya

Setelah melalui Penilaian Produk dan kelengkapan dokumen sertifikasi produk, BPOM Pusat telah menentukan Dapur Kelor Kupang sebagai salah satu IKM/UKM/UMKM yang terpilih mendapatkan BPOM Award 2023 dari 4 AWARD yang diberikan terhadap IKM/UKM/UMKM di Indonesia, dengan katagori “UMK Pangan Olahan Khas Indonesia Yang Produktif dan Inovatif”.

Hal ini tentu saja merupakan Penghargaan dan Kebanggaan tersendiri bagi Provinsi NTT, dimana Produk Kelor atau Marungga sebagai produk yang bahan bakunya berasal dari sumber alam asli Nusa Tenggara Timur berhasil mendapatkan BPOM Award 2023, ini menunjukan bahwa Produk Kelor NTT secara resmi telah mendapat tempat dan diakui keunggulannya di tingkat Nasional.

Founder Dapur Kelor saat dihubungi dan diminta konfirmasi tentang BPOM Award ini menyampaikan rasa syukurnya dan tidak menyangka bahwa Produk Kelor NTT mendapatkan Apresiasi dari lembaga pemerintah yang mengawasi produk obat dan makanan.

“Kami bersyukur dan merasa bangga serta merupakan suatu kehormatan mendapatkan apresiasi ini, penghargaan ini tentunya kami tujukan untuk semua masyarakat NTT yang terlibat dalam proses pengolahan produk kelor, mulai dari Petani Kelor dan Masyarakat Pemilik Pohon Kelor sebagai sumber bahan baku serbuk kelor, mama-mama di desa yang melaksanakan koru (memisahkan daun kelor dari tangkainya) serta Instansi Pemerintah Provinsi yang mensuport dan mendampingi kami dalam melaksanakan produksi olahan kelor ini” demikian disampaikan Dedi Kris yang menerima langsung penghargaan ini dari Kepala BPOM Pusat.

IKM binaan Dekranasda Provinsi dan Disperindag Provinsi ini juga terlibat dalam program PMT beberapa tahun ini, hal ini dikarenakan Produk Dapur Kelor telah memiliki Ijin Edar (MD) dari BPOM serta memiliki beberapa sertifikasi mengenai olahan produk kelor, sebagaimana disampaikan Dedi Kris “Dapur Kelor selain telah memiliki Ijin Edar dari BPOM, juga telah memiliki Sertifikat ISO 22000:2018, HACCP, CPPOB, CPTOB, Sertifikat HALAL dan Sertifikat Nutrition Fact dari Nutrico, sementara ISO dan HACCP sendiri dikeluarkan oleh DGCERT, yang belokasi di UK London”.

Sementara itu Dedi berharap mulai saat ini dan kedepan masyarakat NTT mengkonsumsi olahan kelor sebagai asupan Nutrisi Hariannya, karena nutrisi yang terkandung didalam serbuk kelor ini sangat lengkap dibanding dengan olahan pangan lainnya.

“Daun Kelor apabila diolah menjadi serbuk dengan baik memiliki kandungan Nutrisi yang lengkap, Dapur Kelor telah menguji di Labolatorium SIG Bogor, Serbuk Kelor NTT memiliki Protein, Karbohidrat, Vit A, D, E serta Kalori yang cukup tinggi, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh Anak-anak dan Ibu Hamil, dan Serbuk Kelor NTT bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah stunting di NTT” demikian disampaikan Dedi Kris.

Selain dapat membantu masalah stunting Tanaman Kelor juga bisa menjadikan penghasilan tambahan bagi masyarakat di desa yang memiliki kebun kelor atau pohon kelor, karena sentra industri kelor yang ada di daerah membeli daun basahnya dari masyarakat serta melibatkan mama-mama di desa untuk melakukan koru.

“Program Kelor yang digagas oleh Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat pada saat awal kepemimpinannya, saat ini sudah bisa menunjukan hasilnya, bahwa Kesehatan dan Kesejahteraan bisa berjalan bersamaan salah satunya dengan Tanaman Kelor” ujar Dedi Kris menutup pembicaraannya.(SP)

Pos terkait