GMNI Ende Gelar Napak Tilas, Kenang Jejak Bung Karno di Ende

- Jurnalis

Minggu, 15 Juni 2025 - 19:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivis GMNI Cabang Ende sedang berada di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno (Foto: Chen Rasi/SP)

Aktivis GMNI Cabang Ende sedang berada di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno (Foto: Chen Rasi/SP)

Ende, Savanaparadise.com,- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ende menggelar kegiatan Napak Tilas untuk mengenang kembali jejak Bung Karno selama diasingkan di Ende.

Kegiatan Napak Tilas dilaksanakan, pada Sabtu, (14/6/25), bertepatan dengan bulan Bung Karno. Sebab, bulan Juni kerap disebut bulan Bung Karno lantaran ada beberapa hari tertentu selalu berhubungan dengan Bung Karno.

Diawali, tanggal 1 Juni, hari lahir Pancasila, Tanggal 6 Juni, hari lahirnya Bung Karno, dan tanggal 21 Juni, Bung Karno wafat.

Napak Tilas dimulai dari Pelabuhan Ende (Pelabuhan Bung Karno) tempat di mana Bung Karno m nginjakkan kakinya pertama kali ketika diasingkan. Dari Pelabuhan Bung Karno menuju Kantor Sub Detasemen Polisi Militer 1X/1-1 (Jalan Kartini), tempat pengawasan terhadap Bung Karno selama pengasingan.

Baca Juga :  Cipayung Plus di Ende Demo Damai di Kantor DPRD dan Bupati

Selanjutnya, Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, rumah tempat tinggal Bung Karno selama di Ende. Setelahnya, menuju Biara Santo Yosef, tempat Bung Karno berdiskusi dengan Pater Huijtink, SVD dan Pater Bouma, SVD.

Dari Biara St. Yosef, dengan berjalan kaki, aktivis GMNI ini menuju ke Gedung Imakulata, gedung yang memiliki nilai sejarah terkait pentas Tonel Bung Karno. dari sana

Napak Tilas Bung Karno berakhir di Taman Renungan, tempat Bung Karno merenungkan butir-butir mutiara Pancasila, setelah dari Makam Ibu Amsi, mama mantu Bung Karno selama di Ende.

Ketua GMNI Cabang Ende, Yohanes Lemba mengatakan, kegiatan Napak Tilas yang sering dilakukan oleh GMNI Ende ini bertujuan untuk mengenang kembali sebuah peristiwa sejarah selama Bung Karno dibuang ke Ende.

Tempat-tempat yang dikunjungi selama Napak Tilas ini, jelas Ketua GMNI, merupakan tempat sejarah yang tidak boleh dilupakan dan perlu dihargai seperti yang diungkap oleh Bung Karno sendiri Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah)..

Baca Juga :  Sebanyak 5 Dari 16 KK Korban Bencana Sosial di Ende Mengungsi di Hutan

“Karena sejak 1934 sampai 1938 selama Bung Karno diasingkan, dari Ende, kota kecil ini telah menyumbangkan hal terbesar bagi bangsa ini yaitu Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia”, ungkap Ketua GMNI Ende.

“Karena itu pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila yang direnungkan Bung Karno di bawah pohon sukun”, sambung pria yang akrab disapa Nyoman ini.

Nyoman juga mengajak semua anggota GMNI untuk merawat tempat bersejarah serta mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan kegiatan Napak Tilas ini, GMNI Ende berharap masyarakat dapat menghargai tempat bersejarah dan meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia”, tutupnya. (CR/SP)

Berita Terkait

Gegara ADD Hendak Dipotong 6 Juta, Kades di Ende Akan Mogok Kerja di Desa
Wakil Bupati Ende Pesan Ke Anggota Satpol PP; Saat Bertugas Jauhi Minuman Keras
Menuju Konferda VI PDI-P , tujuh nama berpeluang menjadi ketua DPD PDI-Perjuangan NTT
Dedikasi untuk Tanah Flobamorata, SPK Wujudkan Gereja Portable di Adonara
Bank NTT Bantu Pembangunan Masjid Chairul Huda di Manggarai
Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Menjelang Hari Pahlawan DPC GMNI Ende, Serukan & Dorong Pemrov NTT  Angkat Riwu Ga sebagai Pahlawan Nasional 
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
Berita ini 2 kali dibaca