Ansi Lema Apresiasi TNI Polri Jaga Keamanan penyelenggaran Pileg dan Pilpres

- Jurnalis

Rabu, 11 September 2019 - 18:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yohanes Fransiskus Lema

Kupang, Savanaparadise.com,- Politisi Muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Yohanes Fransiskus Lema mengapresiasi Polri dan TNI yang menjaga penyelenggaraan Pilpres dan Pileg.  Sosok yang akrab disapa Ansi Lema ini mengatakan totalitas aparat TNI dan Polri membuat pelaksaan pesta demokrasi di Indonesia berjalan aman dan tertib.

” pemilu tahun 2019 kemarin menjadi momentum perdana digelar secara bersamaan untuk memilih anggota DPR RI, DPR Provinsi dan DPR Kabupaten dan anggota DPD RI. dan pada saat yang sama juga masyarakat Indonesia memilih presiden dan wakil presiden.hal ini bukan pekerjaan yang mudah. Kita harus memberi apresiasi terhadap berbagai pihak baik pelakasana pemilu dari berbagai level baik KPU dan Bawaslu serta aparat keamanan baik Kepolisian dan TNI” kata Sosok yang dikenal sebagai Juru Bicara Ahok pada Pilkada DKI ini.

Ansi yang merupakan  calon anggota DPR RI terpilih ini mengatakan  pelaksanan pilpres dan pileg bukan hal yang mudah. Tetapi dalam pelaksanaanya berlangsung dengan aman dan damai. Hal itu kata Ansi menunjukkan bahwa TNI dan Polri mampu untuk menjamin situasi keamanan dan menghadirkan perdamaian secara kondusif.

Baca Juga :  Berkaca Dari Pilgub, Tim Prabowo-Hatta Tolak PNS jadi Tim Sukses

” dan kita tahu pelaksanaan pemilu tahun 2019 kemarin sudah selesai dan berakhir dengan suasana penuh kedamaian. Hari ini kita tinggal menunggu waktu anggota DPR RI dilantik pada 1 oktober nanti dan setelah itu akan ada pelantikan presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 oktober 2019,” kata mantan Presenter TVRI ini.

Ia mengatakan masyarakat perlu mengapresiasi kerja hebat dari aparat TNI dan Polri. walaupun berhadapan dengan dinamikan dan perkembangan politik namun keamanan tetap terjaga secara kondusif.

Ia mengatakan menjelang pelantikan anggota DPR RI dan Presiden serta Wakil Presiden tensi politik di tanah air menunjukkan situasi kearah yang lebih baik. Hal ini dikarenakan partai partai politik sudah bisa menerima hasil pemilu.

” sengketa-sengketa pemilu sudah diselesaikan di Mahkamah Konstitusi dan kita ketahui Mahkamah Konstitusi adalah benteng terakhir untuk menyelesaikan sengketa pemilu baik legislatif maupun eksekutif” kata Dia.

Ia juga mengapresiasi pihak Polda NTT dan pihak TNI pada 3 Matra di NTT yang berkontribusi menjaga suasana kamtibmas selama pileg dan pilpres.

” kalau kita bicara NTT, NTT merupakan salah satu provinsi yang layak kita contohi dari aspek keamanannya. Karena kita ketahui pemilu legislatif dan pilpres bisa berjalan secara baik disana dan berbagai dinamika bisa diselesaikan secara damai,” katanya.

Baca Juga :  Rapat Virtual Bersama Dirjen Kemenkes RI, Wagub NTT Minta Dukungan Tambahan Peralatan Medis Dan Obat-obatan Penanganan Covid

Dijelaskannya Indonesia seharusnya sudah beralih dari politik identitas yang mengeksploitasi sentimen SARA baik etnik dan politisasi agama. Ini tidak sehat bagi demokrasi. Demokrasi yang sehat adalah yang mengedepankan proses edukasi dan literasi dalam kontestasi elektoral.

foto Gesuri.id

” kita tahu indonesia adalah sebuah negara yang multi kultur, multi agama. Ini harus dilihat sebagai sebuah kekayaan yang menjadi pendorong kemajuan indonesia. Jangan sampai kebinekaan ini dianggap sebagai beban. Oleh karena itu hari hari ini elemen masyarakat harus dewasa melihat kebinekaan dan pluraritas  yang merekatkan bukan untuk merenggangkan”, kata Ansi.

Ansi juga menyentil soal berita hoax dan ujaran kebencian yang merajalela disosial media harus bisa dibasmi karena berpotensi memecah belah kerukunan yang ada ditengah-tengah masyarakat.

” terhadap berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian harus kita basmi. Sehingga kemudian berita bohong dan ujaran kebencian tidak secara masif mengisi ruang publik.inilah saatnya masyarakat harus bisa menyemai ide-ide bernas dan gagasan pluralis sehingga ruang publik diisi oleh pandangan-pandangan sejuk dan merekatkan keindonesian,” kata Ansi.(SP)

Berita Terkait

Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Miris, Kadis Perikanan Undang Rapat Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Hanya Lewat WhatsApp
Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Minta Melki Lakalena Jangan Bikin Susah Sesama Ana Oeba 
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :