Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah Jatuh Tanggal 6

- Jurnalis

Senin, 4 Juli 2016 - 20:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Kompas.com
Foto Kompas.com

Jakarta, Savanaparadise.com,- Pemerintah menetapkan bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah jatuh pada Rabu (6/7/2016).

Penetapan ini berdasarkan sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kementerian Agama, Senin (4/7/2016).

“Bulan Ramadhan yang kita jalankan digenapkan menjadi 30 hari. Maka besok, Selasa kita masih berpuasa,” kata Menteri Lukman saat memberikan keterangan pers, Senin.

“1 Syawal jatuh pada lusa, hari Rabu, 6 Juli 2016. Inilah yang disepakati bersama peserta sidang isbat,” ucapnya.

Baca Juga :  Sangat Meriah, Relawan di Ende Pawai Keliling Kota Sambut Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu

Sidang isbat dilakukan oleh Tim Badan Hisab Rukyat Kemenag terkait posisi hilal secara astronomis pada 29 Ramadhan 1437 Hijriah.

Menurut Lukman, kesepakatan sidang isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan metode rukyat berdasarkan laporan petugas yang melihat hilal.

Metode rukyat dilakukan di 90 titik di seluruh Tanah Air, yang dilakukan petugas Kementerian Agama yang telah disumpah.

Hal ini sebagaimana diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Baca Juga :  Yeni Veronika : Saya Atau Gusti Yang Melakukan Pembohongan Publik

Dengan penetapan ini, maka sebagian besar umat Islam di Indonesia akan melakukan shalat Id pada Rabu pagi.

Sebelumnya, Muhammadiyah selaku salah satu organisasi massa Islam terbesar di Tanah Air telah menentukan 1 Syawal 1437 Hijriah jatuh pada Rabu (6/7/2016).

Presiden Joko Widodo sendiri dijadwalkan melakukan shalat Id di Padang, Sumatera Barat.

Sidang isbat dihadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher dan Ketua MUI Ma’ruf Amin.

Para undangan yang berasal dari organisasi masyarakat Islam, dan para Duta Besar negara-negara Islam juga menghadiri sidang ini.(Kompas.com)

Berita Terkait

Berjuang Tanpa Gedung Gereja, Umat Paulus Rasul Lamanepa Akhirnya Punya Kapela Berkat Simon Petrus Kamlasi
SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Berita ini 0 kali dibaca