Banyak Lahan Tidur, Kabupaten Kupang Siap Tanam Kemiri Sunan

- Jurnalis

Senin, 27 April 2015 - 12:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Lahan tidur yang luas di wilayah Kabupaten Kupang siap ditanami kemiri sunan sebagai bahan dasar pembuatan bio disel atau bahan bakar pengganti solar. Apalagi wilayah kabupaten Kupang dan NTT pada umumnya yang memiliki curah hujan yang tidak menentu sangat cocok untuk tanaman kemiri sunan.

Kesiapan pemerintah dan masyarakat kabupaten Kupang itu terungkap saat pertemuan antara Ketua Tim Kerja (Timja) KS 100 (Kemiri Sunan 100 persen) DPD RI Ibrahim Agustinus Medah dengan Bupati Kupang Ayub Titu Eki serta seluruh pimpinan SKPD Kabupaten Kupang di kantor bupati Kupang, Jumad (24/4/2015).

Ibrahim Medah mengatakan, selama menjadi bupati dua periode di Kabupaten Kupang, pengalamannya membuktikan bahwa curah hujan di wilayah itu sangat tidak menentu . Sehingga dipilih jenis tanaman yang akrab dengan kondisi iklim di Kabupaten Kupang.

Berbagai program yang dicanangkannya saat itu diantaranya lahan kompak dengan membagi gratis kawat untuk memagari lahan dengan luasan yang sangat besar lalu ditanami pakan ternak dan kayu-kayuan jati dan mahoni. “Lahan tidur di Kabupaten Kupang sekitar 300-600 ribu hektar, dan saya ingin mengajak Bupati dan SKPD untuk kembangkan kemiri sunan karena puya potensi minyak terbesar dibandingkan dengan komoditi lain, bahkan dalam satu hektar tanaman kemiri sunan bisa menghasilkan 10 ton minyak,” kata Medah.

Baca Juga :  Gerak Cepat, BRI Peduli Bantu Masyarakat Terdampak Gunung Semeru

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT itu mengatakan, kemiri sunan sudah bisa berproduksi mulai usia 4 tahun, dan akan terus berproduksi hingga usia 75 tahun. “Syarat tumbuh kemiri sunan diatas lahan mulai dataran rendah-ketinggian 1000 meter diatas permukaan air laut. “Ini sangat cocok untuk Kabupaten Kupang,” katanya.

Medah menjelaskan, saat ini pemerintah pusat bertekad untuk mengkonvensikan BBM vosil ke nabati sehingga sangat strategis dengan pengembangan kemiri sunan. “Dan NTT menjadi penghasil produk ini. Saya mengajak Gubrnur untuk menanam kemiri sunan dan akan dimuat dalam APBD Perubahan tahun ini agar diadakan pembibitan,” katanya.
Dia juga telah berkoordinasi dengan Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup agar dianggarkan juga dalam APBN terkait pengadaan pembibitan. “Saya selaku ketua Timja pasti akan meminta porsi yang lebih besar. Kita sosialisasikan ke masyarakat dengan benar juga terkait dengan nilai ekonomisnya sehingga masyarakat semangat untuk menanam,” jelas Medah.

Bupati Kupang Ayub Titu Eki pada kesempatan itu merespons dengan antusias gagasan yang disampaikan oleh Ibrahim Medah. Kepada pimpinan SKPD di kabupaten Kupang, Titu Eki memerintahkan agar terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar menanam kemiri sunan. “Sampaikan juga nilai ekonomisnya dan manfaatkan semua lahan tidur yang ada, kita akan siapkan pembibitan, selain dari pusat dan provinsi, kita juga akan siapkan di Kabupaten Kupang,” ujarnya.

Baca Juga :  Penyaluran KUR BRI Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Dikatakan Titu Eki, gagasan itu akan disinkronkan dengan program yang digulirkannya sejak periode pertama kepemimpinannya di Kabupaten Kupang yaitu Tanam Paksa dan Paksa Tanam.

Ia juga menyampaikan terimaksihnya kepada Ibrahim Medah yang telah berjuang membangun komunikasi dengan berbagai kementrian di pusat sehingga dialokasikan anggaran sebesar Rp 98 miliar dari DAK Khusus untuk jalan raya, pertanian dan irigasi serta kesehatan.

Menanggapi itu, Ibrahim Medah mengatakan ia akan terus berjuang di tingkat pusat untuk berbagai pembangunan di wilayah Kabupaten Kupang dan NTT lainnya. “Terimakasih atas dukungan masyarakat di Kabupaten Kupang pada pemilihan legislative yang lalu yang perolehannya paling banyak dari seluruh Kabupaten di NTT yang mencapai 80 an ribu. Saya akan terus optimal berjuang dan percuma saja kalau saya didukung 80 an ribu tetapi tidak ada manfaat apa-apa,” kata Medah.(SP)

Berita Terkait

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pesisir, BRI Gandeng Pemerintah Fasilitasi 1.200 UMKM NTT untuk Naik Kelas
223 Kopdeskel di Ende Belum Terbit NIB, Punya NPWP Ada 202
Bupati Badeoda Launching Kopdes Merah Putih Pertama di Ende
Bank NTT dan Pemkab Manggarai Timur Nyalakan Harapan Lewat Program Listrik Gratis
Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah, BRI Akselerasi Penyaluran KPR FLPP
BRI Perkuat Inklusi Keuangan Lewat 1 Juta AgenBRILink, Catat Transaksi Rp1.145,22 Triliun
25 Ribu Pengunjung Padati Halal Indo 2025, BRI Hadirkan Solusi Finansial Digital
Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025
Berita ini 0 kali dibaca