Sebanyak 5207 Babi di Lembata Tewas Terserang Virus ASF Nubatukan Sumbang 1359

Lewoleba Savanaparadise.com,- Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq, mengatakan bawah data ternak Babi yang terserang virus ASF yang berhasil dikuburkan secara masal pertanggal 8 Februari 2021 sebanyak 807 ekor. Hal itu dikatakannya saat dihubungi SP melalui via WhatsApp, pada Kamis, (11/02/2021).

Berdasar data yang dihimpun Dinas Peternakan Lembata, total secara keseluruhan ternak Babi yang mati karena terserang virus ASF di Kabupaten Lembata sebanyak 5207 ekor termasuk data yang sudah dikuburkan secara masal.

Kanis menjelaskan bawah Lembata punya populasi babi sekitar 65 ribu ekor, kalau mati saat ini baru 7% sehingga Dinas Peternakan berupaya agar tidak boleh mati Sampai 50%, Karna untuk menjaga kebutuhan dalam daerah yg cukup tinggi.

“Populasi Babi sekitar 65 ribu ekor, kalau mati baru 7 % hingga saat ini, sehingga Dinas Peternakan berupaya agar tidsk boleh mati sampai 50%”, ungkap Kanis.

Lanjut Kanis bawah hingga saat ini Penanganan sampai saat ini masi sama yakni:

  1. Pendataan kematian ternak babi yg mati ditingkat desa sekaligus edukasi Protokoler Kesehatan Hewan (Prokeswan).
  2. Penanganan bangkai melalui penguburan masal khusus di kota lewoleba dan penguburan mandiri di semua Kecamatan.
  3. Pengobatan terhadap babi yg Masih hidup.

Berikut ini rekapan kematian babi akibat virus ASF di kabupaten lembata per tanggal 08 februari 2021

Nubatukan:1359

Lebatukan :1094

Omesuri : 398

Buyasuri: 680

Atadei : 714

Wulandoni : 204

Ile ape : 469

Ile ape timur :50

Nagawutun:139

Akhir kata kami berharap bawa kita tetap semangat jangan putus asah, terus berkerja sama untyk mencegah virus ASF tutup Kanis.

Sementara itu Yoan Lucano sasal satu peternak babi di Lewoleba Kecamatan Nubatukan berharap, agar Dinas Peternakan Kabupaten Lembata betul-betul rutin turun ke masyarkat, tidak hanya sekedar mengambil data kematian babi saja.

“Minimalnya harus ada tindakan secara teknis yang dibuat, guna mengantisipasi kematian babi yang lebih tinggi lagi akibat dari virus ASF”, tutupnya.

Penulis: Pangke Lelangwayang

Pos terkait