Ada yang menarik Pada peringatan hari ulang tahun ke-97 Kota Kefamenanu—ibu kota kabupaten ini—, Minggu (22/9/2019) kali ini. Semua peserta upacara mengenakan busana adat dari beragam etnis di wilayahnya. Ada tiga wilayah besar di Kabupaten TTU, yaitu Miomafo, Insana, dan Biboki.
Selain aparatur sipil negara (ASN), upacara tersebut diikuti pula oleh rombongan pelajar setempat. Raymundus memimpin upacara dengan mengenakan pakat adat motif Insana. Di antara tamu, ada Bupati Sumba Timur, Gideon Mbilijora, yang mengenakan pakaian motif serupa dengan Raymundus.
Selain itu pimpinan OPD dan Pimpinan Forkompinda TTU juga mengenakan perangkat-perangkat ada dari 3 swapraja di TTU. Mereka tampak senang menggunakan perangkat adat tersebut walaupun bertelanjang dada.
“Tidak boleh malu mengenakan perangkat-perangkat adat yang diwariskan nenek moyang kita,” ujar Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes kepada sejumlah wartawan di Rumah Jabatan Bupati TTU disela-sela jamuan Siang untuk pimpinan Forkompinda TTU.
dijelaskannyta salah satu tujuan dari pengenaan pakaian adat dalam upacara ini memang untuk melestarikan warisan leluhur masyarakat. Pengaruh zaman, kata Raymundus, tidak boleh menghilangkan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Warisan budaya justru harus terus dijunjung karena itu dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi persaingan di masa mendatang, termasuk pengaruh asing.
Karena itu, lanjut Raymundus, upacara hari jadi Kota Kefamenanu dijadikan sebagai kebangkitan masyarakat TTU untuk melestarikan budaya.
“Pemerintah daerah ingin menyampaikan kepada publik dan masyarakat agar tidak lupa terhadap budaya mereka meskipun zaman sudah canggih,” ujar Raymundus.
Beragam kegiatan digelar pula dalam rangka peringatan ulang tahun ini. Misal, pameran pembangunan dan pasar rakyat. Semua kegiatan, ujar Raymundus, berkaitan dengan kreativitas yang diharapkan memacu bakat orang-orang muda untuk lebih percaya diri.(SP)