Sebanyak 5207 Babi di Lembata Tewas Terserang Virus ASF Nubatukan Sumbang 1359

- Jurnalis

Kamis, 11 Februari 2021 - 23:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lewoleba Savanaparadise.com,- Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq, mengatakan bawah data ternak Babi yang terserang virus ASF yang berhasil dikuburkan secara masal pertanggal 8 Februari 2021 sebanyak 807 ekor. Hal itu dikatakannya saat dihubungi SP melalui via WhatsApp, pada Kamis, (11/02/2021).

Berdasar data yang dihimpun Dinas Peternakan Lembata, total secara keseluruhan ternak Babi yang mati karena terserang virus ASF di Kabupaten Lembata sebanyak 5207 ekor termasuk data yang sudah dikuburkan secara masal.

Kanis menjelaskan bawah Lembata punya populasi babi sekitar 65 ribu ekor, kalau mati saat ini baru 7% sehingga Dinas Peternakan berupaya agar tidak boleh mati Sampai 50%, Karna untuk menjaga kebutuhan dalam daerah yg cukup tinggi.

Baca Juga :  Pemilih di Sikka Tercatat Sebanyak 204.556 Orang

“Populasi Babi sekitar 65 ribu ekor, kalau mati baru 7 % hingga saat ini, sehingga Dinas Peternakan berupaya agar tidsk boleh mati sampai 50%”, ungkap Kanis.

Lanjut Kanis bawah hingga saat ini Penanganan sampai saat ini masi sama yakni:

  1. Pendataan kematian ternak babi yg mati ditingkat desa sekaligus edukasi Protokoler Kesehatan Hewan (Prokeswan).
  2. Penanganan bangkai melalui penguburan masal khusus di kota lewoleba dan penguburan mandiri di semua Kecamatan.
  3. Pengobatan terhadap babi yg Masih hidup.

Berikut ini rekapan kematian babi akibat virus ASF di kabupaten lembata per tanggal 08 februari 2021

Baca Juga :  Awas, Ikan Berformalin Dari Lembata Masuk Kupang

Nubatukan:1359

Lebatukan :1094

Omesuri : 398

Buyasuri: 680

Atadei : 714

Wulandoni : 204

Ile ape : 469

Ile ape timur :50

Nagawutun:139

Akhir kata kami berharap bawa kita tetap semangat jangan putus asah, terus berkerja sama untyk mencegah virus ASF tutup Kanis.

Sementara itu Yoan Lucano sasal satu peternak babi di Lewoleba Kecamatan Nubatukan berharap, agar Dinas Peternakan Kabupaten Lembata betul-betul rutin turun ke masyarkat, tidak hanya sekedar mengambil data kematian babi saja.

“Minimalnya harus ada tindakan secara teknis yang dibuat, guna mengantisipasi kematian babi yang lebih tinggi lagi akibat dari virus ASF”, tutupnya.

Penulis: Pangke Lelangwayang

Berita Terkait

Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
GMNI Ende Komit Tetap Menjadi Mitra Kritis Pemerintah Bukan Penonton Diam
Buka Kegiatan PPAB GMNI Angkatan Ke-31, Bupati Badeoda: Kalau Diajak Diskusi Saya Siap Kapan Saja
Polres Ende Bentangkan Peristiwa Dugaan Penganiayaan Warga Oleh Oknum Polisi
223 Kopdeskel di Ende Belum Terbit NIB, Punya NPWP Ada 202
Bupati Badeoda Launching Kopdes Merah Putih Pertama di Ende
Yayasan Caritas Gandeng Balai POM Ende Beri Edukasi Pada Difabel Soal Obat dan Makanan
Berita ini 6 kali dibaca