Sial, Hindari Polantas, Pemotor Nyasar Di Markas Den POM IX Kupang

- Jurnalis

Rabu, 29 Januari 2014 - 17:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sial, Hindari Polantas, Pemotor Nyasar Di Markas Den POM IX Kupang

Sial, Hindari Polantas, Pemotor Nyasar Di Markas Den POM IX Kupang

Kupang, Savanaparadise.com,- Sudah jatuh tertimpah tangga pula. Mungkin pepatah ini cocok untuk seorang pemuda tanggung sebut saja namanya Rian. Rian yang mengendarai motor Honda FIT X 110 cc tanpa surat lengkap serta tak memakai helm ini memang sedang sial. Niatnya ingin menghindari tilang polisi satuan lalu lintas polres kupang kota, namun nyasar di areal markas Den POM IX detasemen Polisi Militer TNI AD.

Rian sebelumnya melintas dari arah Walikota hendak menuju jalur protokol jalan Eltari. Karena tak memakai Helm dan motor tak memakai Plat Nomor akhirnya di tilang polisi lalu lintas yang kebetulan berpatroli di jalur tersebut.

Baca Juga :  Kapolda Akan Beri Tindakan Tegas Bagi Oknum Yang Terlibat Penyerangan

” Pemotor ini sempat berhenti di jalan Eltari tapi ketika di ajak bicara si pemotor kabur ke arah kantor DPRD NTT dan kantor Gubernur NTT bahkan hingga di depan kantor KPUD NTT,” ujar polisi lalu lintas, Rian, kepada savanaparadise.com, selasa, 29/01/14, dilokasi kejadian.

Karena kabur akhirnya terjadi aksi kejaran antara Rian dan polisi Iwan dari jalur Elatari, areal kantor DPRD NTT, kantor Gubenur dan akhirnya nyasar di markas Polisi Militer di Jalan Polisi Militer. Rian akhirnya di amankan oleh Polisi Militer dan di bawah ke ruang piket karena memasuki areal markas tanpa ijin. aksi kejar- kejaran bak film Holiwod ini menjadi tontonan PNS yang berkantor di DPRD NTT.

Setelah di interogasi oleh tentara yang sedang piket, akhirnya Rian di serahkan kepada polisi lalu lintas untuk di proses sesuai jenis pelanggarannya.

Baca Juga :  Gubernur Gantung SK Kepengurusan BPPD NTT

Ketika Rian di gelandang keluar dari markas PM, sempat terjadi perdebatan kecil. Ibu-ibu yang kebetulan berjubel di tempat kejadian perkara. Ibu-ibu yang berprofesi sebagai PNS ini mempersalahkan tindakan polisi yang melakukan pengejaran terhadap Rian yang melakukan pelanggaran lalu lintas.

“, kenapa kejar dia pak. Kalau dia jatuh lalu mati karmana su?. Lu mau bertanggung jawab ko?”, semprot salah seorang ibu.

Iwan yang mendapat omelan dari ibu-ibu ini hanya tersenyum saja sambil berlalu mengawal Rian ke kantor pos polisi terdekat. Seolah tak puas, ibu-ibu yang sehari bertugas di kantor DPRD NTT ini masih mengajak debat dengan wartawan yang kebetulan meliput. Ada-ada saja.(Kristo/SP)

Berita Terkait

SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Berita ini 4 kali dibaca