Mahasiswa PGRI NTT Tolak Dualisme Kepemimpinan di Kampus

- Jurnalis

Jumat, 7 Februari 2014 - 01:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Menanggapi polemik antara pihak Rektorat universitas PGRI Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pihak Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (YPLP) PT PGRI NTT, Kamis (6/2/2014), mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Normalisasi Kampus atau FMPNK PGRI NTT menolak adanya dualisme kepemimpinan di kampus PGRI NTT.

Baca Juga :  NTT Miliki 62 Daerah Penting Bagi Keragaman Hayati

FMPNK juga menuntut pihak yayasan agar memperjelas status dan kedudukan dari rektor PGRI NTT saat ini kepada seluruh mahasiswa. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Koordinator lapangan FMPNK PGRI NTT Imanuel Puling dalam orasinya mengatakan, lembaga pendidikan merupakan miniatur kehidupan nyata dalam masyarakat. Lanjut Imanuel, Perguruan tinggi juga harus menjadi cerminan publik yang patut untuk dicontohi ketika sudah kembali ke masyarakat umum.

” FMPNK PGRI NTT menolak adanya dualisme kepemimpinan di kampus PGRI NTT dan menuntut pihak yayasan agar memperjelas status dan kedudukan dari rektor PGRI NTT saat ini”, Ujarnya

Baca Juga :  Bareskrim Polri Tetapkan Ketua Yayasan PGRI NTT Jadi Tersangka

Selain itu, Ia juga meminta pihak yayasan untuk segera merevitalisasi kampus universitas PGRI NTT agar memberikan pelayanan prima bebasis ilmiah dan demokratis kepada seluruh mahasiswa PGRI NTT.

Serta meminta kepada yayasan agar segera mendatangkan tim audit keungan untuk mengaudit penggunaan anggaran mahasiswa. Karena selama ini, mahasiswa tidak pernah merasakan pelayanan yang baik akibat minimnya sarana prasarana pendukung perkuliahan. (JN/SP)

Berita Terkait

Fraksi PKB NTT Soroti Dugaan Korupsi di SMA Negeri 3 Kupang, Kepsek: Itu Tidak Benar
Dua Tahun Dikerjakan, Kondisi Rumah Bantuan di Desa Nainaban TTU Memprihatinkan. Ada Apa?
Dua Kali Mangkir Dari Panggilan Jaksa, 3 Orang Saksi Kasus Alkes RSUD Kefamenanu Bisa Dijemput Paksa
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Dirut RSUD Kefamenanu Langsung mengalami Sakit Jantung
Lakukan Konsolidasi Struktur Kepengurusan, Nasdem TTU Optimis Pertahankan Kejayaan
Sidang Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Puskesmas Inbate Digelar, Thomas Laka Cs Dihukum 1,6 tahun Penjara
Armet Dan GMNI Resmi Membawa Masalah PTT Di TTU Ke PTUN
Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Akomi Dieksekusi Kejari TTU, Dua Terpidana Resmi Jalani Hukuman Penjara
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :