Kupang, Savanaparadise.com,- Menanggapi polemik antara pihak Rektorat universitas PGRI Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pihak Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (YPLP) PT PGRI NTT, Kamis (6/2/2014), mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Normalisasi Kampus atau FMPNK PGRI NTT menolak adanya dualisme kepemimpinan di kampus PGRI NTT.
FMPNK juga menuntut pihak yayasan agar memperjelas status dan kedudukan dari rektor PGRI NTT saat ini kepada seluruh mahasiswa. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Koordinator lapangan FMPNK PGRI NTT Imanuel Puling dalam orasinya mengatakan, lembaga pendidikan merupakan miniatur kehidupan nyata dalam masyarakat. Lanjut Imanuel, Perguruan tinggi juga harus menjadi cerminan publik yang patut untuk dicontohi ketika sudah kembali ke masyarakat umum.
” FMPNK PGRI NTT menolak adanya dualisme kepemimpinan di kampus PGRI NTT dan menuntut pihak yayasan agar memperjelas status dan kedudukan dari rektor PGRI NTT saat ini”, Ujarnya
Selain itu, Ia juga meminta pihak yayasan untuk segera merevitalisasi kampus universitas PGRI NTT agar memberikan pelayanan prima bebasis ilmiah dan demokratis kepada seluruh mahasiswa PGRI NTT.
Serta meminta kepada yayasan agar segera mendatangkan tim audit keungan untuk mengaudit penggunaan anggaran mahasiswa. Karena selama ini, mahasiswa tidak pernah merasakan pelayanan yang baik akibat minimnya sarana prasarana pendukung perkuliahan. (JN/SP)