Kita Sehati Selalu Gunakan Beti Tais Ketika Berkampanye

- Jurnalis

Rabu, 25 November 2020 - 11:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Kecintaan pada budaya Atoin Meto selalu ditunjukkan oleh pasangan calon Kristiana Muki-Yosef Tanu (Kita Sehati) dalam setiap kampanye. Kristiana Muki maupun Yosef Tanu selalu menyesuaikan motif pakaian adat sesuai tempat kampanye.

Misalnya ketika berkampanye di desa Oeperigi dan Desa Seo Kecamatan Noemuti, Selasa, (24/11/2020) Kristiana Muki menggunakan sarung adat motif Noemuti. Yosef Tanu juga menggunakan kain adat dan ikat kepala layaknya an mone Timor.

Kristiana Muki mengatakan pemakaian pakaian adat dalam setiap kampanye merupakan bentuk kecintaan terhadap budaya atoin meto. Selain itu kata dia bertujuan untuk mempromosikan beti tais agar tetap lestari.

Baca Juga :  Bupati TTU: Yang Bilang Perda RPJMD Cacat Hukum itu Karena Faktor Ketidakpuasan

” Mari kita promosikan kita pung beti tais. Kami juga promosikan beti tais. Hari ini kami datang di Noemuti kami pakai Noemuti. Kami datang di Miomaffo Barat kami juga pakai Miomaffo Barat punya. Begitu juga kalau kami ke Insana kami juga pakai motif Insana dan selalu pakai ikat kepala,” kata Kristiana Muki ketika melakukan kampanye terbatas di desa Seo, Kecamatan Noemuti, Selasa, (24/11/2020) malam.

Ia mengatakan kekuatan kita ada pada alam dan leluhur sehingga paket Kita Sehati selalu berakar pada budaya atoin meto.

Yosef Tanu pada kesempatan itu mengatakan Kita Sehati mempunyai program renovasi rumah adat sebagai upaya untuk melestarikan dan menjaga keaslian rumah adat agar tidak terlupakan.dikatakannya lebih lanjut, renovasi rumah adat merupakan kewajiban seluruh elemen masyarakat TTU agar tetap menunjukan eksistensinya sebagai corak budaya daerah. Ia mengatakan pihaknya akan menyiapkan anggaran Rp 40.000.000, untuk setiap rumah adat yang direnovasi.

Baca Juga :  Paul Liyanto Belum Lunasi Hutangnya Di Pemprop NTT

Dalam kaitannya dengan penguatan budaya lokal, Ia mengatakan pihaknya akan mendorong budaya Atoin Meto dalam kurikulum pembelajaran. Budaya Atoin Meto akan dimasukkan dalam pelajaran Muatan Lokal (Mulok).

” Budaya Atoin Meto harus diajarkan agar tetap lestari. Kita akan mendorong dan memfasilitasi sanggar-sanggar seni yang bernuansa budaya. Kenapa kita harus lestarikan?, supaya kita hidup dengan jati diri. Kita lestarikan budaya Atoin Meto sebagai sebagai ciri khas,” kata mantan Kabag Umum setda Kabupaten TTU.

Hadir pada kesempatan itu Ketua DPD Nasdem TTU, Tasi Yosef, Anggota DPRD TTU dari Fraksi Nasdem, Arnold Rusae dan ratusan masyarakat desa Seo.(SP)

Berita Terkait

Fraksi PKB NTT Soroti Dugaan Korupsi di SMA Negeri 3 Kupang, Kepsek: Itu Tidak Benar
Dua Tahun Dikerjakan, Kondisi Rumah Bantuan di Desa Nainaban TTU Memprihatinkan. Ada Apa?
Dua Kali Mangkir Dari Panggilan Jaksa, 3 Orang Saksi Kasus Alkes RSUD Kefamenanu Bisa Dijemput Paksa
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Dirut RSUD Kefamenanu Langsung mengalami Sakit Jantung
Lakukan Konsolidasi Struktur Kepengurusan, Nasdem TTU Optimis Pertahankan Kejayaan
Sidang Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Puskesmas Inbate Digelar, Thomas Laka Cs Dihukum 1,6 tahun Penjara
Armet Dan GMNI Resmi Membawa Masalah PTT Di TTU Ke PTUN
Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Akomi Dieksekusi Kejari TTU, Dua Terpidana Resmi Jalani Hukuman Penjara
Berita ini 3 kali dibaca