Kalabahi, Savanaparadise.com,- Sebuah kapal asing berbendera Amerika Serikat (AS) berlabuh di perairan Alor, Nusa Tenggara Timur, sejak Sabtu (6/2) kemarin. Kapal ini dikabarkan berlabuh untuk sementara waktu usai hanyut dihantam gelombang hingga perairan Alor.
“Kapal bukan lempar jangkar, namun berlabuh dan menambatkan kapal di perairan Mymol, Kecamatan Kabola karena faktor ombak besar sehingga hanyut sampai di perairan Alor,” kata Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas, Senin (8/2).
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Kapal berbendera Amerika Serikat itu dalam perjalanan dari Bali ke Timor Leste namun dalam perjalanan dihadang badai.
Keberadaan kapal tersebut baru diketahui saat kegiatan gelar pengawasan SDKP terpadu di kawasan Konservasi Sumber Daya Perairan (KKPD) Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar, dan laut sekitarnya yang berada di dalam wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 714 pada Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/2).
Dan diinformasikan oleh Dansposramil Kelurahan Kabola Serma Jacob Klakik dan Ketua Pokmaswas Sinar Kabola Sardin Lotang, bahwa di sekitar perairan Pulau Sika-Mali tepatnya di Tanjung Mali, Kelurahan Kabola terlihat 1 unit Kapal asing sedang berlabuh dan pego jangkar.
Lalu Dansporamil dan Ketua Pokmaswas meneruskan imformasi tentang keberadaan kapal tersebut ke cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wilayah Kabupaten Alor selaku Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) KKPD SAP Selat Pantar dan Laut sekitarnya.
Sesudah mendapat kabar, Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Wilayah Kabupaten Alor, Muhammad Saleh Goro menugaskan Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KCD KP NTT Wilayah kabupateb Alor, Wediawati Djakaria, dan salah satu personel KCD, Jonas William Wiratirta Gigy ke lokasi tersebut dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Lurah Kabola Dominggus Maulaka.
Sebelum Tim dari KCD KP NTT Wilkab Alor tiba di Tanjung Mali dan di sana sudah ada Tim dari Kodim 1622 Alor yaitu Danposramil Kelurahan Kabola, Serma Jacob Klakik dan Babinsa Desa Pante Deere, Serda Nataniel Ouwpoly, serta Lurah Kabola Dominggus Maulaka, serta Ketua Pokmaswas Sinar Kabola Sardin Lotang.
Ternyata, Tim dari Kodim 1622 sudah ke Kapal tersebut dan mengambil beberapa informasi. Kendati demikian, untuk penambahan informasi tim pengawas sepakat untuk kembali ke kapal tersebut dengan menggunakan kapal motor nelayan milik Pokmaswas Sinar Kabola.
Sesampainya di atas Kapal mereka memeriksa dokumen dengan identitas nama kapal SY Wedy Mynd berbendera Amerika Serikat dengan berat 14 GT dan memiliki 4 orang awak atau 1 keluarga, terdiri dari Adam Harris Harteau (44), nahkoda kapal dan istrinya, Emily Faith Harteau (41) serta dua anak masing-masing Collette Nova Harteau Umur (10) dan Sierra Luna Harteau (7).
Menurut data yang dihimpun oleh tim, kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Benoa Bali pada tanggal 7 Januari 2021 menuju Negara Democratik Timor Leste dengan jalur utara NTT. Dikarenakan cuaca buruk, maka mereka masuk dan berlabuh di WPP RI 714 sekitar perairan Pulau Sika Kabupaten Alor.
Kepala Seksi PSDKP dan Tim Gelar Pengawasan menyarankan untuk mereka pindah ke lokasi sekitar pelabuhan Maymol untuk berlabuh, hingga keadaan perairan sudah membaik untuk meneruskan perjalanan ke Timor Leste.
Tim sempat menanyakan, apa alasan mereka memilih zona inti untuk dijadikan tempat berlabuh kapal, menurut salah seorang awak kapal mengatakan mereka berlabu karena tidak mengetahui bahwa lokasi yang dipakai untuk berlabuh merupakan kawasan konservasi perairan karena tidak tertera di peta laut yang digunakan dalam pelayaran.
Kendati demikian pada saat berlabu mereka mengerti tentang pentingnya menjaga ekosistem laut sehingga membuang jangkar di atas wilayah berpasir dan tidak berbatu.(*/Red/SP)