Ditanya Relasi Bupati Dengan FKUB dan Wabup, Ini Jawaban Telak Kristiana dan Yosef untuk Nomor 1 dan 2
Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Ada hal yang menarik dalam Debat Publik II Pilkada TTU 2020, Sabtu, 14/11/2020. Debat yang mengambil thema Nation Character Building Masyarakat TTU Berlandaskan Empat Pilar kebangsaan itu diwarnai dengan pertanyaan oleh dua paket lainnya terhadap paket Kita Sehati.
Pertanyaan oleh pasangan calon Nomor urut 2 (Hendrikus Frengky Saunoah-Amandus Nahas) dan nomor 3 ( David Djuandi-Eusabius Binsasi) diluar dari domain dan kewenangan paket Kita Sehati (Kristiana-Muki-Yosef Tanu.
Dalam sebuah segmen saling debat antar 3 pasangan calon, moderator debat publik mempersilahkan paket nomor urut 2 dan 3 untuk bertanya kepada paket Kita Sehati nomor urut 1
Calon Bupati TTU dari urut 2, Hendrikus Frengky Saunoah bertanya tentang relasi antara Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) TTU yang tidak harmonis. Ia juga bertanya soal Tenaga Kontrak Daerah dan upaya Kita Sehati meningkatkan kesejahteraan para Aparatur Sipil Negara( ASN).
” Pertanyaan kami dengan melihat dua fenomena akhir-akhir ini.relasi antara Pemerintah dalam hal ini Bupati dengan FKUB yang tidak harmonis. Kemudian tenaga kontrak daerah yang dipekerjakan dengan tidak ada satu dasar hukum yang jelas.bahkan hingga bulan ke 10 belum ada SK dan belum dibayar. Mohon tanggapannya,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan TTU ini.
Paket nomor urut 3 bertanya tentang tagline paket nomor 1 adalah Kita Sehati, kita lanjutkan, kita maju. Ia mengatakan Berhubung calon Bupati adalah istri sah Bupati TTU sekarang. Bagaimana satu hatinya Bupati TTU dan Wakil Bupati TTU, Alo Kobes. Satu hatinya Bupati TTU dengan Forkompinda, Satu Hatinya Bupati TTU dengan Forkompinda, para ASN dan tenaga kontrak dan aparat desa.
” Pertanyaan ini penting sekali karena anda mau melanjutkan yang mana dengan tagline Kita lanjutkan sementara paket Kita Sehati bukan calon petahana,” tanya David Djuandi.
Terhadap hal itu, Yosef Tanu mengatakan pertanyaan paket nomor 2 dan nomor 3, seolah-olah paket Kita Sehati sudah menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Meski demikian ia mengatakan pertanyaan tersebut adalah doa dari paket nomor 1 dan 2 agar Kita Sehati yang terpilih.
” Yang kami lanjutkan adalah program dan kegiatannya. Bagaimana menanyakan soal hubungan pribadi, apakah saya jawab nanti saya jawab salah atau benar. Tetapi saya mau gambarkan, bahwa fenomena hubungan Bupati dan FKUB menurut saya, hubungannya baik-baik saja selama ini. Tapi saya secara pribadi tidak menjugde pak Bupati dengan pihak gereja atau pihak manapun, ada hal seperti apa?,” jawab mantan Camat Neomuti Timur ini.
Ia mengatakan Paket Kita Sehati tidak mempunyai kewenangan untuk menjawabnya dan menyatakan itu. Terkait tenaga kontrak yang belum dibayar nanti pihaknya akan melakukan konfirmasi yang mengurus untuk menyampaikannya kepada paket nomor urut 2.
” Karena saya dengan ibu Kristiana tidak mengurus itu. Jangan sampai pertanyaannya salah kaprah. Tapi biarlah saya jawab supaya menjadi bahan. Bahwa itu dilaporkan ke Kejaksaan oleh pihak-pihak tertentu dan baru selesai bulan kemarin. Oleh oknum-oknum yang melapor pasti merasa,” jelas mantan Kabag Umum Setda TTU ini.
Yosef Tanu kemudian mempersilakan Kristiana Muki untuk menjawab pertanyaan paket nomor 2 dan 3. Kristiana mengatakan orang banyak mengatakan istri Bupati maju sebagai calon Bupati. Sebagai politisi yang berkecimpung dalam partai politik maka ada hirarki dan perintah yang harus dijalanakan sebagai kader partai.
” Ketika masuk partai politik tentunya punya pimpinan partai dari tingkat bawah sampai tingkat nasional. Dengan demikian tentunya kita harus tunduk dan taat pada putusan,” jelas mantan anggota Komisi II DPR RI ini.
Ia mengatakan faktanya memang dia adalah istri Bupati TTU. Namun dari sisi lain kata dirinya juga adalah kader partai yang harus menjalankan perintah partai. Setiap keputusan ada konsekuensinya. Memilih untuk masuk partai politik harus tunduk dan taat.
” Sehingga survey itu yang dilakukan oleh partai politik yang lain, Kristiana Muki juga namanya diikut sertakan. atas dasar survey itu Kristiana Muki elektabilitasnya lebih tinggi dari pada kedua calon yang sekarang ada. Sehingga mau tidak mau partai politik melihat Kristiana Muki harus kembali. Bukan dilihat dari suami dan istri dan bukan soal dinasti. Itu tidak benar sama sekali,” jelasnya.
Terkait tenaga kontrak, ia mengatakan pertanyaan tersebut bukan domainnya untuk menjawab karena bukan dirinya yang menjadi Bupati saat ini. Pertanyaan tersebut kata dia tidak bisa dilemparkan kepada Kristiana Muki dan Yosef Tanu.
” Kami itu akan melanjutkan yang baik dan mengevaluasi yang tidak baik untuk dilanjutkan. Yang tidak baik itu perlu kita lihat untuk tambahkan dengan kegiatan dan program,” jelasnya.
Ia juga mengklarifikasi pertanyaan harmonisasi hubungan Bupati dan Wakil Bupati. Ia mengatakan pertanyaan tersebut sangat keliru. Meski demikian ia mengatakan hubungan Bupati dan Wakil Bupati aman-aman saja dan berjalan dengan baik.
” Sejauh ini saya pastikan semua berjalan aman-aman dan berjalan dengan baik. Tidak ada yang orang bilang berjalan dengan tidak baik. Penilaian orang itu bervariasi. Kami tidak pada tataran itu untuk menjawab,” kata Kristiana Muki.
Ia bahkan mempersilahkan paket nomor 2 dan 3 untuk bertemu pimpinan daerah yang sekarang lalu bertanya.
Debat Publik II ini diselenggarakan oleh KPU TTU. Suasana debat berjalan dengan aman dan tertib. Hadir dalam kegiatan tersebut, ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati TTU, Ketua KPUD TTU, dan anggota Bawaslu TTU. Selain itu hadir pula para penyusun materi diantaranya Prof. Mince Ratu Uju, M.Pd, Dr. Ahmad Atang, M.Si, dan Rudi Rohi, SH, M.Si.(SP)