Ende Lagi, Viral Sebuah Mobil Ambulance Bawa Jenazah Nekat Terobos Banjir

Mobil Ambulance sedang membawa jenazah menerobos banjir di kali Ndetufeo, Ende (Foto: Istimewa)

Ende, Savanaparadise.com,- Kejadian tidak mengenakan kembali terjadi di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasalnya, ada sebuah video viral yang di unggah oleh salah satu akun facebook, Bacarita NTT yang menggambarkan keberanian seorang sopir Ambulance menerjang banjir.

Bacaan Lainnya

Dipostingannya akun Bacarita NTT menulis:

Ambulans dan Banjir

Ini kampung kami. Kampung kami indah, namun berbahaya terutama di musim hujan seperti ini.

Ini adalah salah satu contoh dari bahaya itu, di mana ambulans yang membawa jenazah harus menantang bahaya untuk mengantarkan jenazah ke kampung halamannya.

Ambulans itu menyebrangi kali tanpa jembatan penyebrangan, dan kalinya sedang banjir

Setiap hari, setiap bulan, setiap tahun harapan tersemat di hati, semoga para pengambil kebijakan bisa memperhatikan nasib infrastruktur ke kampung kami.

Kampung Guna/Ndetufeo, Desa Sanggarharho (menuju Desa Kerirea), Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende.

Tampak dalam video tersebut sebuah mobil Ambulance membawa jenazah nekat menerobos banjir.

Bunyi sirene dan isak tangis anggota keluarga dari atas jembatan gantung mengiringi mobil Ambulance saat menerobos banjir dengan membawa jenazah.

Video yang berdurasi 1 menit 17 detik itu memantik beragam komentar dari pegiat media sosial facebook.

Setelah ditelusuri media ini, kejadian itu persis di kali Ndetufeo, Kampung Guna. Kali Ndetufeo sendiri merupakan kali yang membagi dua wilayah Desa yakni, Desa Sanggaroro dan Desa Kerirea.

Kepala Desa Kerirea, Urbanus Benga Karo ketika dihubungi media Savanaparadise.com, Kamis (26/05/22) membenarkan kejadian itu.

Menurutnya kejadian itu persis terjadi pada hari Rabu, di mana saat kejadian, dirinya juga ada di dalam mobil Ambulance yang membawa jenazah salah satu anggota keluarganya yang meninggal di Maumere.

“Kebetulan saya juga berada dalam mobil Ambulance itu ka’e (kakak-red). Saya menjemput mayat kakak saya yang meninggal di Maumere. Saat itu kami tidak tahu kalau dikali Ndetufeo terjadi banjir”, tutur Kades Urbanus.

Urbanus juga mengungkapkan sebelum mobil Ambulance nekat menorobos banjir, dirinya sempat bertanya kepada sopir Ambulance, apakah bisa lewat atau tidak?

Namun yang membuat Kades Urbanus kagum adalah kebaranian dan misi kemanusian yang ditunjukan oleh sang sopir Ambulance.

Dirinya juga tidak menyangka sopir Ambulance senekat itu menerobos banjir

“Saya kan sempat tanya dia (sopir), kalau aji (adik-red) tidak berani, biarkan peti jenazah ini diturunkan di sini. Lalu sopir bilang” kalau kita bawah mayat tidak mungkin hanya setengah jalan, dia harus sampai tujuan ka’e””, timpal Kades Urbanus.

“Sykurlah dengan keberanian om sopir Ambulance sehingga kami bisa lewat”, sambungnya.

Dikatakan di kali Ndetufeo memang ada jembatan gantung, namun jembatan gantung tersebut hanya dipergunakan bagi pejalan kaki dan juga kendaraan roda dua bukan untuk kendaraan roda empat maupun enam.

“Soal ketiadaan jembatan ini sudah lama sekali. Sejak dulu. Seandainya musim penghujan tiba banyak kendaraan roda empat ataupun enam tidak bisa lewat”, ujar Kades.

Penulis: Chen Rasi

Editor: Yuven Abi

Pos terkait