Kupang,Savanaparadise.com,- Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini menyentil minimnya partisipasi Perempuan dalam politik baik di Legislatif maupun dieksekutif. minimnya partisipasi perempuan juga terjadi disektor ekonomi serta di lapisan sosial kemasyarakatan.
“Kami API Kartini tetap pada pokok perjuangan, dimana kami tetap aktif memperjuangkan hak-hak dasar kaum perempuan di lapisan ekonomi, sosial dan politik. Kami ingin momentum seminar ini bisa menjadi momentum bersama dimana kita semua sama-sama menggalang persatuan baik di kalangan organisasi perempuan maupun organisasi rakyat”, kata ketua umum API Kartini, Abi Yerusa Sobeukum, dalam seminar ” Perempuan dan Partisipasi Politik Dalam Pemilu Kada”, Selasa,6/10 di kupang.
Seminar yang digagas oleh API Kartini ini menghadirkan beberapa pembicara yakni Aletha Baun (anggota DPRD NTT), Yoseph A.S Asafa Ketua KPW PRD NTTdan Abi Yerusa Sobeukum (Ketua DPK API Kartini Kupang).
Aby mengatakan partisipasi politik perempuan perlu didorong agar terus dilakukan secara regular bukan hanya pada momentum pilkada semata. Berpolitik sudah seharusnya menjadi sebuah keharusan bagi perempuan. Untuk itu, berorganisasi merupakan sebuah keharusan bagi perempuan. Perempuan perlu terlibat secara aktif dalam berbagai organisasi .
Dengan berorganisasi, kata Aby, sudah tentu aka nada banyak hal yang kemudian diperjuangkan secara bersama oleh kaum perempuan. Melalui organisasi pula aka nada proses pengkaderan secara berjenjang. Jika semakin tinggi tingkat kesadaran perempuan untuk berorganisasi maka akan muncul begitu banyak kader perempuan yang tidak hanya militan dan progresif tetapi juga berdampak pada meningkatnya partisipasi politik perempuan baik itu dalam pilkada, pilgub dan juga pilpres.
Ketua Panitia Seminar, Fransiska M. Nukamenjelaskan bahwa yang melatarbelakangi dilaksanakannya seminar ini adalah adanya fenomena di NTT yang mana hanya ada satu orang kandidat perempuan yang maju dalam Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada desember nanti. Ia juga mengatakan bahwa seminar ini bertujuan untuk mewujudkan kondisi perpolitikan yang semakin baik di NTT kedepannya dengan memperhatikan keadilan gender.
” Untuk itu diharapkan agar semua peserta yang hadir dalam seminar dapat terlibat secara aktif sehingga aka nada rekomendasi-rekomendasi luar biasa yang diihasilkan dalam seminar ini,” Jelasnya.
Yosep Sudarso Asafa , Ketua KPW PRD NTT menegaskan bahwa keterlibatan atau partisipasi perempuan turut mewarnai sejarah panjang perpolitikan Indonesia seperti terpilihnya Maria Ulfa menjadi Menteri Hubungan Sosial dan S.K Trimurti sebagai Menteri Perburuhan pada tahun 1955.(Etho)