Anak Indonesia Kembali Terpilih Wakili Anak se-Asia Pasifik di Forum PBB

Jakarta, Savanaparadise.com-, Anak Indonesia kembali terpilih untuk mewakili anak-anak se-Asia Pasifik di forum Internatonal Day of The Girl, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, pada 11 Oktober 2012 mendatang. Nurul Indriyani (15), asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah akan tampil di forum global tersebut. Sebelumnya, Nurul terpilih sebagai Duta BIAAG (Because I Am A Girl) Plan Indonesia. BIAAG merupakan kampanye global Plan untuk memberdayakan anak perempuan di seluruh dunia. Setelah menjadi kandidat dari Indonesia, Nurul berhasil unggul untuk mewakili anak-anak se-Asia Pasifik

“Sebagai organisasi yang fokus pada upaya pemenuhan hak-hak anak, Plan Indonesia berkepentingan mempromosikan hak-hak anak, terutama anak perempuan. Di Indonesia, kampanye BIAAG diimplementasikan dalam program Youth Economic Empowerment (Pemberdayaan Ekonomi untuk Kaum Muda),” ujar Country Director Plan Indonesia, Peter La Rauss, dalam rilisnya yang di terima Savanaparadise, kamis, 16/08.

Terpilihnya siswi kelas 1 Madrasah Aliyah Mamba’ul Ulum, Kabupaten Grobogan ini mewakili anak-anak perempuan di wilayah Asia Pasifik mendapat apresiasi dari Pemerintah Indonesia. Melalui Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pemerintah menyatakan dukungannya atas keikutsertaan Nurul di forum Internatonal Day of The Girl, yang merupakan event resmiPBB untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan bagi anak perempuan di dunia.

“Ini adalah kesempatan yang sangat baik, di mana anak Indonesia kembali tampil di forum internasional. Saya berharap Nurul bisa menyemangati anak-anak perempuan di Indonesia untuk terus menggali potensi terbaiknya dan berkiprah di tingkat dunia,” kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumalear, saat menerima perwakilan Plan Indonesia di kantornya di Jakarta, Rabu (15/8).

Nurul Indriyani adalah anak pertama dari pasangan Pujianto dan Siti Musa’adah, warga Dusun Karang Sari Desa Padang, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tak ingin mewarisi pengalaman ibunya yang menikah muda (di usia 15 tahun) dan tidak siap menghadapi tuntutan ekonomi, Nurul bertekad untuk terus melanjutkan pendidikan. Di sekolah, Nurul berusaha keras menorehkan prestasi, sehingga kerap meraih fasilitas beasiswa.

Prestasi Nurul tak hanya di sekolah. Di desanya, dia aktif terlibat dalam organisasi Persatuan Pelajar Anak (PPA) Desa Padang, dan terpilih sebagai pengurus Forum Anak Kabupaten Grobogan. Bersama Plan Indonesia Program Unit Grobogan, dia aktif melakukan kampanye pencegahan pernikahan dini dan terlibat dalam program akses anak perempuan untuk bersekolah.

Nurul pernah melakukan riset sederhana pada teman-teman sebayanya yang sudah menikah. Hasil risetnya menunjukkan bahwa pada tahun 2011, di Kecamatan Tanggungharjo tercatat ada 53 anak yang menikah di usia 13 -18 tahun. Semua anak yang menikah muda tidak lagi melanjutkan sekolah. “Hal yang menyedihkan adalah 3 dari 4 anak yang menikah muda itu kesulitan mengasuh anak dan bergantung pada orangtuanya,” kata Nurul.(*/Elas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan