Tingkatkan Ekonomi Rakyat, Desa Kabuna Budidayakan Kelor

- Jurnalis

Minggu, 28 Juni 2015 - 12:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Atambua, Savanaparadise.com,- Tanaman kelor saat ini sangat diminati oleh masyarakat Kabupaten Belu khususnya di Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, karena mengingat tanaman tersebut selain sebagai sayur. Selain itu juga bisa dijadikan obat-obatan untuk berbagai jenis penyakit, sedangkan daun kelor juga bisa dijual untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sekretaris Desa Kabuna, Petrus Rohan Rae kepada wartawan pada Sabtu (27/6/15), mengungkapkan bahwa budidaya kelor sudah berlangsung sejak bulan april lalu, luas lahan tanaman kelor yang telah persiapkan sekitar 10 ha, sejumlah 5 Ha sudah ditanam dan mulai tumbuh dengan baik, sedangkan 5 ha masih dalam proses penggarapan lahan.

Baca Juga :  Divonis 20 Tahun, Terdakwa Narkoba RI-RDTL, Aisyah Menangis

“Untuk tanaman yang mati kami siapkan anakan untuk menggantinya,rencannya akan dipagar keliling. agar tidak terjangkau oleh ternak.” Ungkapnya.

Petrus menambahkan, Budidaya tanaman ini dikerjakan oleh masyarakat yang berasal dari 5 dusun di desa Kabuna yakni dusun Weraihenek, Manubaun, Wesasuit, Haliwen dan Salala yang tergabung dalam 5 kelompok tani.

“Selama ini kendala yang dihadapi adalah ketika musim panas, sediaan air kurang, hal tersebut dapat menyebabkan tanaman tidak berkembang dengan baik. Untuk mengatasinya, pihaknya mengadakan penyiraman secara manual, dengan menyediakan bak penampungan dan tangki air.” Jelas Petrus.

Baca Juga :  Herman Hery Beri Signal Untuk Falen Kebo Di 2024

Ketua kelompok tani Raihenek, Lusiano Dasilva menuturkan bahwa ia dan anggotanya selalu merawat tanaman kelor, sebab ia yakin bahwa hasil kerja keras mereka akan berguna buat kesejahteraan masyarakat serta kelompok yang dibina.

“Koperasi untuk tanaman Kelor sementara dirintis guna pengembangan perekonomian masyarakat, apalagi biji kelor tersebut sekarang perkilo 40.000 rupiah, ini adalah potensi besar buat desa kami.” Tutur Lusiano.(Nus).

Berita Terkait

Fraksi PKB NTT Soroti Dugaan Korupsi di SMA Negeri 3 Kupang, Kepsek: Itu Tidak Benar
Dua Tahun Dikerjakan, Kondisi Rumah Bantuan di Desa Nainaban TTU Memprihatinkan. Ada Apa?
Dua Kali Mangkir Dari Panggilan Jaksa, 3 Orang Saksi Kasus Alkes RSUD Kefamenanu Bisa Dijemput Paksa
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Dirut RSUD Kefamenanu Langsung mengalami Sakit Jantung
Lakukan Konsolidasi Struktur Kepengurusan, Nasdem TTU Optimis Pertahankan Kejayaan
Sidang Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Puskesmas Inbate Digelar, Thomas Laka Cs Dihukum 1,6 tahun Penjara
Armet Dan GMNI Resmi Membawa Masalah PTT Di TTU Ke PTUN
Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Akomi Dieksekusi Kejari TTU, Dua Terpidana Resmi Jalani Hukuman Penjara
Berita ini 3 kali dibaca