Bidang Bina Paud dan PNF Dinas PKO TTU Gelar Workshop Pencegahan Stunting

- Jurnalis

Senin, 9 November 2020 - 16:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Dalam rangka mencegah stunting di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga melalui bidang Bina PAUD dan PNF melaksanakan workshop.

Kegiatan yang dilaksanakan di aula lantai Hotel Ariesta Jl. Basuki Rahmat no. 29 Kelurahan Kefamenanu Tengah Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU ini terlaksana berkat kerjasama pemerintah daerah Kabupaten TTU dengan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (BP PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan dinas PKO kabupaten Timor Tengah Utara.

Kegiatan workshop yang dibuka oleh Asisten Tata Praja Setda Kabupaten TTU Yosef Kuabib, S.Sos ini, menghadirkan peserta dari 25 desa dengan sasaran 25 orang pendidik PAUD dan 25 orang tua murid.

Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandez dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Tata Praja Yosef Kuabib mengatakan bahwa kabupaten TTU yang merupakan salah satu penyumbang prevalensi stunting yang cukup tinggi, telah melakukan berbagai upaya penanggulangan stunting dengan kegiatan pemberian makanan tambahan bagi bayi/balita penderita stunting.

Baca Juga :  Bupati TTU: Yang Bilang Perda RPJMD Cacat Hukum itu Karena Faktor Ketidakpuasan

Selain itu pemerintah daerah juga mendorong pemerintah desa agar menyediakan anggaran guna menanggulangi masalah stunting ini.

Bupati Fernandez mengatakan bahwa persoalan stunting memiliki variabel multi faktorial, tidak hanya terkait masalah gizi, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi gizi, sehingga penanganannya membutuhkan kerjasama lintas sektor.

Raymundus berharap agar kegiatan tersebut dapat menghasilkan rumusan pemikiran yang cerdas, inovatif, komprehensif dan implementatif untuk dapat ditindaklanjuti oleh semua pemangku kepentingan sebagai bagian dari ikhtiar bersama dalam mencegah dan menanggulangi stunting.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina PAUD dan PNF dinas PKO TTU, Maria Ermalinda Kono merincikan bahwa peserta dalam kegiatan workshop pencegahan dan penanganan stunting tersebut berasal dari desa-desa yang selama ini menjadi lokus stunting.

Baca Juga :  Kajari TTU Beri Warning Untuk Pelaksanaan Program Rumah Tekun Melayani Tahun 2022

Maria menjelaskan bahwa, sebenarnya banyak sektor yang bertanggung jawab dalam upaya penanganan masalah stunting namun dinas pendidikanpun kewenangan untuk membantu menangani masalah tersebut terutama dalam memberi pemahaman dan pengetahuan SDM kepada guru- guru dan orangtua.

“Kami berharap agar setelah kegiatan ini, guru-guru lebih banyak lagi mensosialisasikan bahaya dari stunting melalui sekolah parenting dan pertemuan-pertemuan dengan orangtua, sehingga ke depan angka stunting di daerah akan berkurang” ungkap Ermalinda.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain Kadis Kesehatan Kabupaten TTU Thomas Laka dengan materi “Strategi Pencegahan Stunting”, Plt Kadis PKO kabupaten TTU Yosef Mokos dengan materi “Kebijakan Dinas PKO dalam menangani Stunting”, Yosefina Nainatu dengan materi “Stimulan pada 1000 hari pertama Kehidupan dalam mencegah dan menangani stunting bagi Anak Usia Dini” dan Yasinta Sba’at dengan materi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI). (YA01)

Berita Terkait

Kunker Ke TTU, Gubernur NTT Sarankan RSUD Kefa Harus Berikan Pelayanan Prima Ke Pasien
Gubernur Melki Melayat Ke Rumah Duka Eks Bupati TTU, Raymundus Fernandes
Sukses Bertani di Kota bersama BRI, Kisah Mrican Caturtunggal di Yogyakarta
Dua Tahun Dikerjakan, Kondisi Rumah Bantuan di Desa Nainaban TTU Memprihatinkan. Ada Apa?
Terpilih Sebagai Ketua Pengda IKS PI Kera Sakti NTT, Paulinus Efi Bertekad Mengikutsertakan Atletnya Dalam Berbagai Kejuaraan
Kejari TTU Segera Lelang Barang Bukti Terpidana Kasus Korupsi Dana Desa Banain B
Dua Kali Mangkir Dari Panggilan Jaksa, 3 Orang Saksi Kasus Alkes RSUD Kefamenanu Bisa Dijemput Paksa
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Dirut RSUD Kefamenanu Langsung mengalami Sakit Jantung
Berita ini 6 kali dibaca