Bupati Lembata Putuskan Tutup Semua Pasar, Minus Pasar TPI Adalah Kebijakan Keliru dan Tidak Bijak

- Jurnalis

Kamis, 18 Februari 2021 - 16:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lewoleba, Savanaparadise.com,- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gabriel Raring mengatakan bawah kebijakan Ketua SATGAS Covid-19 Kabupaten Lembata yakni Bupati Lembata, terkait penutupan semua pasar, minus pasar TPI adalah Keputusan yang diskriminatif dan tidak berpihak pada Rakyat.

“Kenapa pasar yang lain tutup, sedangkan pasar TPI tidak”, ungkapnya kepada wartawan, Kamis, (18/2/21).

Menurut Gabriel Raring bawah salah satu kebijakan Nasional, yang juga diturunkan dalam KUA APBD TA 2021 Kabupaten Lembata, terkait skala prioritas pembangunan adalah pemuliahan ekonomi.

Lalu kenapa Pasar di tutup, apakah itu solusi menjaga penyebaran Covid -19, lalu kenapa toko-toko tetap dibuka, Pom Bensin tetap dibuka, tanya Gabrel

Baca Juga :  Anggota DPRD Sumba Tengah Menilai Aksi Teror Bom Makasar Ingin Merusak Persatuan dan Kesatuan NKRI

Ungkap Gabriel, sekalian saja semuanya ditutup biar memenuhi nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tegas Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Lembata.

Gabriel mengatakan lebih ironis lagi, Ketua Satgas Covid 19 Kabupaten Lembata yakni Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, pasca kembali dari Jakarta, lansung melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Atadei, Buyasuri dan Omesuri.

Menurutnya semakin ironis, untuk Kecamatan Omesuri dan Buyasuri, Camat diperintahkan untuk mengumpulkan semua kepala Desa padahal ada larangan untuk mengumpulkan banyak orang demi menghindari kerumunan tapi itu tidak diberlakukan.

“Bukankah Jakarta itu zona merah, lalu kenapa Bupati tidak melakukan karantina mandiri dulu”, tanya Raring.

Lebih jauh lagi Gabriel menegaskan bawah Aktivitas Sekolah, Rumah-rumah Ibadat ditutup, aktivitas perkantoran dibatasi, lalu kenapa kenjungan ke Kecamatan, Desa tetap dijalankan? Aneh tapi inilah kenyataannya.

Baca Juga :  Wujud Syukur Atas Putusan Kemenkumham, BMI Lembata Bagikan Kelender AHY Untuk Masyarakat

Menurut penilaian dia, kebijakan tersebut sangat tidak Humanis dan Populis. Kebijakan yang diskriminatif dan tidak pro terhadap rakyat dan kebijakan yang Tumpul keatas, tajam ke bawah.

Lebih lanjut ungkapnya, honor Covid -19 dibagi-bagi, sedangkan sarana seperti Alat Pelindung Diri (APD) sangat terbatas bahkan tidak ada untuk puskemas-puskesmas tertentu yang tak bekerjapun terima honor Covid 19, bahkan lebih besar nilainya dari pada pada dokter, bidan, perawat yang berada digarda terdepan dalam urusan Covid 19.

“Lembata ooooo…negeri kecil salah urus. Negeri kecil banyak masalah. Banyak orang dibuat tak berdaya.Mari kita bangkit dan bersatu”, tutup Gabriel Raring.

Penulis: Pangke Lelangwayan

Berita Terkait

Sosialisasi Empat Pilar kebangsaan, Ahmad Yohan Ajak Masyarakat Bijak Menyaring Informasi di Era Digital dan Jaga Nilai-Nilai Luhur Pancasila”
Raja Moni di Ende Pastikan Kemenangan Paket SIAGA
Suka Cita Warga Kampung Adat Rendu, Nagekeo  Dikunjungi Paket SIAGA
Dukungan Terus Mengalir, Relawan di Ngada Satu Hati Menangkan Paket SIAGA
Tanda Cinta Paket SIAGA untuk Pelajar SMA Katolik Regina Pacis Bajawa, Bantu Beasiswa Senilai Rp800 Juta
Danrem 161/Wiraksakti Kupang Serahkan Bantuan Alat Kesehatan Dari Kodam IX/Udayana Untuk Masyarakat Lembata
Ketum Demokrat, AHY Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang di Lembata, NTT
Presiden Joko Widodo akan Relokasi Pemukiman Warga di Lembata Akibat Banjir Bandang
Berita ini 2 kali dibaca