Sungkem Simon Petrus Kamlasi ketika Disambut Secara Adat Oleh Tetua Adat Manggarai

- Jurnalis

Selasa, 3 September 2024 - 09:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ruteng, Savanaparadise.com,-  Jam menunjukan pukul 13.00 wita, langit cerah di kota Ruteng menyambut Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Paket SIAGA) dan rombongan.

Paket SIAGA dan rombongan melakukan kunjungan dan safari politik di Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Saat tiba di Bandara Frans Sale Lega Ruteng, Senin (2/9/2024), Paket SIAGA disambut dengan meriah oleh beberapa tokoh adat dan para partai pengusung Paket SIAGA.

Sambutan diawali dengan upacara adat Manggarai. Sambutan ini diawali dengan ritual “Kepok Curu,” di mana tetua adat menyerahkan tuak kepada SPK-Andry Garu.

Setelah ritual Kepok Curu, acara penyambutan dilanjutkan dengan pemasangan topi khas Manggarai dan pengalungan selendang motif Manggarai kepada SPK-Andry Garu dan rombongan.

Pantauan media, terlihat SPK menunduk di hadapan beberapa tokoh adat dan para partai pengusung Paket SIAGA.

Baca Juga :  Warek III Undana Ajak Mahasiswa Cinta Tanah Air, Tumbuhkan Semangat Nasionalisme dan Memiliki Karakter Kebangsaan

Momen itu terjadi saat SPK menerima pemasangan topi khas Manggarai dan pengalungan selendang motif Manggarai oleh tetua ada Manggarai.

Bentuk Kecintaan dan Penghargaan

Bakal Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi mengatakan, menunduk di hadapan tetua adat tersebut sebagai tanda kecintaan dan penghargaan terhadap masyarakat yang selalu menemuinya.

Menurutnya, apa yang ia lakukan tersebut adalah secara spontanitas karena dirinya sejak kecil telah diajarkan untuk selalu merendah di hadapan orang lain.

“Saya diajarkan sejak kecil untuk sopan santun di hadapan orang tua atau masyarakat sejak kecil,” katanya.

Ia menegaskan, kehidupannya sejak kecil, ia selalu diajarkan untuk wajib merendah di hadapan orang lain. Apalagi di hadapan tua-tua adat.

Ia selalu melakukan di setiap tempat yang ia kunjungi. Selain itu, SPK mengatakan bahwa dirinya wajib  menunduk karena ia mengetahui benar kondisi dan kehidupan masyarakat NTT.

Baca Juga :  Pengunduran Diri Simon Petrus Kamlasi Dari TNI Segera  Diproses Presiden

“Saya tahu bahwa persiapan yang disiapkan tua adat Manggarai adalah persiapan terbaik, yang dilakukan dengan latihan, diskusi, dan menyiapkan selendang,” katanya.

Pemberian yang mereka berikan seperti Tuak Curu, pengalungan selendang adalah prosesi adat yang telah ditinggalkan oleh para leluhur.

“Apa lagi sebelum melakukan para tua adat Manggarai melakukan tutur adat terlebih dahulu, itu adalah kesakralan yang dibuat oleh tua adat,” ucapnya.

Martin salah satu Kader PKB yang hadir saat itu menjelaskan bahwa ritus adat Kepok Curu merupakan simbol kebahagiaan serta menggambarkan kepolosan hati dari semua masyarakat Manggarai untuk menerima tamu dari mana saja termasuk Paket SIAGA dan rombongan.

“Tuak Curu sebagai tanda menggendong tamu untuk masuk ke wilayah Manggarai, karena tidak bisa digendong jadi diganti dengan tuak curu,” ungkapnya.

Martin mengatakan, bahwa pengalungan selendang itu juga sebagai ikatan persaudaraan dan kerukunan supaya ada rasa memiliki semangat kebersamaan dan semangat kerja keras dalam Kebersamaan tersebut.***

Berita Terkait

Erik Rede Gabung ke PAN, Ahmad Yohan: PAN Merupakan Rumah Yang Nyaman Bagi Semua Orang
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Daniel Turot Terpilih Sebagai Ketua Presidium PMKRI Ende Pada RUAC
Bupati Ende Instruksikan ke BKPSDM Agar ASN Yang Malas Masuk Kantor Segera Diberhentikan
Pemkab Ende Tahun 2026 Akan Terima Dana Transfer Pusat Hanya 981 M, Sebelumnya 1,2 T
Pemkab Ende Launching Logo dan Maskot ETMC 2025
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Songsong HUT Golkar Ke-60, Partai Beringin di Ende Gelar Pasar Murah
Berita ini 0 kali dibaca