Kupang, Savanaparadise.com,- Badan Nasional PenanggulanganTeroris (BNPT) RI melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggelar lomba menulis tentang terorisme dengan hadiah menarik uang tunai puluhan juta rupiah.
Lomba ini diselenggarakan khusus untuk kalangan jurnalistik, yakni wartawan dan pers Kampus.
Ketua FKPT Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly, SH, M.Si didampingi ketua bidang media Massa, Hukum dan Humas FKPT Provinsi NTT, Imanuel Lodja, S.Sos dikantornya, Jumat (5/3/2020) mengatakan, ketentuan naskah yang dilombakan adalah karya indepth reporting dan sudah terbit di media massa cetak maupun online.
Syarat naskah minimal 3.000 karakter yang dinilai dewan juri dari Dewan Pers, wartawan senior dan FKPT.
“Karya indepth reporting adalah yang dipublikasikan atau terbit di media online dan media cetak periode 12 November 2019 dan deadline-nya pada tanggal 12 November 2020,”ujar Johanna E. Lisapaly, SH MSi yang juga kepala Badan Kesbangpol Provinsi NTT.
Tema lomba jurnalistik BNPT kali ini, yakni mencegah dan menghadapi aksi radikal terorisme, yang terdiri dari beberapa sub tema.
Pertama, pengungkapan potensi dan atau jaringan radikal terorisme, kedua Pengungkapan jaringan bisnis terkait radikal terorisme, ketiga perjuangan penyintas dalam menghadapi hidup pasca aksi terorisme, keempat kerja nyata kelompok masyarakat atau individu dalam merawat kearifan lokal, toleransi dan keberagaman.
Setiap peserta hanya diwajibkan menyertakan dua karya nya untuk dilombakan. Panitia juga menyiapkan hadiah hingga puluhan juta rupiah.
Dewan juri akan memilih 10 peserta dam karya terbaik, namun 32 karya terbaik akan dibukukan oleh BNPT dan FKPT.
“Untuk informasi lebih lanjut mengenai ketentuan lomba bisa buka di www.fkptcenter.or.id,” ungkapnya.
Selain kegiatan lomba jurnalistik, BNPT, melalui FKPT Provinsi NTT juga akan menggelar kegiatan literasi informasi dalam pencegahan terorisme di masyarakat pada tanggal 24-26 Juni 2020 mendatang di SoE Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Kegiatan ini akan menghadirkan peserta dari Babinsa, Babinkamtibmas, Humas pemda, wartawan, pers kampus, penggiat media sosial, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Dalam acara ini, Ada beberapa sesi kegiatan yang akan diadakan tentang upaya pencegahan aksi terorisme.
“Acara ini kita kemas dengan apik, dengan judul ngopi coi (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia),” tambah mantan Asisten Pemerintahan Setda NTT ini.
Kegiatan pertama, sambungnya melakukan talk show on air di radio, paparan, diskusi, sampai kerja kelompok.
Materi yang disampaikan yakni tentang tsunami informasi dalam dunia maya, ciri-ciri hoax, internet sebagai media propaganda dengan narasumbernya dari BNPT dan FKPT Provinsi NTT.
“Tujuannya membuka wawasan bersama, dalam upaya menangkal aksi radikal terorisme di masyarakat,” tambahnya.
Juga digelar diskusi dan nonton film bersama bagi seluruh peserta. Diharapkan peserta aktif dalam kegiatan Ngopi Coi ini.(IL/SP)