Kupang, Savanaparadise.com,- Siapa yang tidak mengenal Kellaba Madja, Kampung Adat Namata dan Gua Mabala di Negeri Sejuta Lontar, Sabu Rajua.
Destinasi wisata dari Negeri Para Dewa ini pernah masuk nominasi pada ajang bergengsi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award, bahkan menjadi juara.
Tahun 2018, Kellaba Madja menyabet Juara 1, kategori Surga Tersembunyi Terpopuler (Most Popular Hidden Paradise). Tahun 2019, Gua Mabala dikukuhkan sebagai pemenang kedua Kategori Destinasi Unik Terpopuler (Most Popular Unique Destinations) dan Tahun 2020, Kampung Adat Namata, dinobatkan menjadi Juara 1 Kategori Kampung Adat terpopuler.
Prestasi gemilang yang di ukir selama 3 tahun berturut – turut, berupa pengakuan dan apresiasi dari masyarakat dalam API Award merupakan bukti keberhasilan Nikodemus Rihi Heke, membangkitkan Pariwisata di Kabupaten Sabu Raijua.
Hal ini sejalan dengan semangat Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, menjadikan Pariwisata sebagai Prime Mover pembangunan di NTT.
Dukungan penuh juga datang dari Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat. Anggota DPR RI dari Partai NasDem ini, getol mempromosikan tenun ikat NTT hingga mancanegara.
Bahkan tahun 2020, istri Gubernur Laiskodat ini, membawa tenun ikat Sabu Raijua masuk Istana Negara dan digunakan oleh Presiden Joko Widodo saat menghadiri sidang MPR RI.
Kolaborasi apik antara Nikodemus Rihi Heke, Viktor Laiskodat dan Julie Sutrisno dalam naungan Partai NasDem tentu akan membuat Sabu Raijua lebih maju.
Apresiasi tidak hanya dari API Award, masyarakat Sabu Raijuan juga mengakui ketulusan dan kegigihan Nikodemus Rihi Heke membangun sabu Raijua.
“Sejak terbentuknya Kabupaten Sabu Raijua, Bapa Nik (Nikodemus Rihi Heke) sebagai Wakil Bupati. Secara pribadi saya memandang beliau benar-benar memiliki figur kebapaan. Sejak menjadi Wakil Bupati Ia sangat menghargai Bupatinya. Mereka tidak pernah berkonflik,” kata Pendeta Imanuel Wadu, Pimpinan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Nada, Desa Eimau, Kecamatan Sabu Tengah, Sabu Raijua.
Menurut Mantan Kepala Desa Eimau ini, Nikodemus Rihi Heke merupakan sosok pekerja keras yang tenang dan fokus pada kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.
“Hanya beberapa tahun saja menjabat sebagai bupati menggantikan bapak Marthen Dira Tome, sudah banyak kemajuan yang terjadi di Sabu. Pariwisata Sabu Raijua maju pesat. Infrastruktur jalan juga mulai membaik,” puji Imanuel.
Menurut Imanuel, Sabu Raijua tidak mebutuhkan pemimpin yang pintar, namun memiliki hati dan kepedulian untuk membangun Sabu Raijua lebih baik.
Senada, Efraim Wue Bagi, Ketua Pokdarwis Ekowisata Kelaba Maja, menuturkan, sejak tahun 2015 Kellaba Madja mulai “disentuh”, namun kala itu belum ada fasilitasi pendukung.
“Saat Bapa Mabala (Sebutan untuk Nikodemus Rihi Heke) menggantikan bapak MDT, tempat ini mulai ditata, ada pembangunan Lopo, jalan masuk ke Kellaba Madja diperbaiki,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Efraim, sebagai upaya mempromosikan Kellaba Madja, pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dibawah komando Nikodemus Rihi Heke dilaksanakan festival Kelabba Madja.
“Dalam festival itu dipamerkan kain tenun ikat Sabu, tarian adat Sabu dan berbagai atraksi budaya,” katanya.
Kegiatan – kegiatan tersebut akhirnya membawa Kellaba Madja menjadi Juara 1 kategori surga tersebunyi terpopuler dalam API Award tahun 2018.
Prestasi itu tidak kemudian membuat Nikodemus Rihi Heke puas, Ia terus membenahi semua destinasi wisata di Sabu Raijua. Alhasil, tahun 2019 dan 2020, Sabu Raijua masih berkumandang di API Award sebagai juara.
Efraim berharap Nikodemus Rihi Heke dapat melanjutkan kepemimpianannya agar pembangunan di Sabu Raijua berkesinambungan. (*)