Kefamenanu, Savana paradise.com,_ Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini, dalam waktu dekat, berencana akan membangun “community Center di wilayah perbatasan RI – RDTL.
Hal ini diungkapkan Risma disela-sela kegiatan kunjungan kerja ke kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada rabu (2/3/2022).
Kunjungan Tri Rismaharini tersebut, merupakan kunjungan kali kedua, setelah sebelumnya Ia juga mengunjungi kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste ini, pasca badai seroja tahun 2021 silam.
Dalam kunjungan perdananya waktu itu, Menteri Sosial RI ini sempat mengucurkan sejumlah dana untuk membangun 20 unit rumah warga desa Humusu Wini, kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU, propinsi NTT yang terkena dampak badai seroja.
Pada kunjungan kedua kali ini, Risma kembali mengunjungi Desa Humusu Wini, untuk memastikan progres pembangunan 20 unit rumah bagi warga Korban badai seroja yang didanai dari kementerian sosial.
“Ini adalah kunjungan kedua. Kunjungan pertama terjadi satu tahun lalu, saat pasca bencana, kami ke sini, kemudian kami menghitung kerusakan rumah dampak bencana yang mana saat itu sebetulnya jumlahnya hanya sekitar 7 atau 8 unit. Tapi karena waktu itu saya melihat di sekitar rumah-rumah yang tekena dampak bencana seroja juga terdapat rumah-rumah lain yang saya lihat tidak layak huni akhirnya kita bantu 20 unit” ujar Risma.
Menurutnya, rumah yang dibangun didesain untuk tahan gempa dan ramah lingkungan, serta dilengkapi dengan listrik tenaga surya (solarcel) dengan tujuan agar para pemanfaat tidak lagi mengeluarkan biaya untuk membeli pulsa listrik karena rata-rata pemanfaat berasal dari keluarga kurang mampu.
Dalam kunjungan kali ini, Mensos Tri Rismaharini kembali menekankan rencana pembangunan “community center” yang mana di dalamnya akan diberikan berbagai fasilitas modern agar anak-anak dan warga sekitar bisa meningkatkan kualitas belajar.
“Fasilitas community center kami berikan yang terbaik agar anak-anak di NTT bisa mengakses berbagai informasi untuk pengembangan pendidikan dan pengetahuan. Selain itu, Ibu-ibu juga bisa memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengasah kemandirian ekonomi,” kata Mensos sambil menunjukkan desain bangunan “community center”
Kelengkapan fasilitas di “community center” menjadi perhatian Kemensos, tidak hanya untuk kebutuhan jangka pendek, namun dalam jangka panjang, “community center” ini disiapkan untuk meningkatkan kualitas SDM putra putri NTT.
Di kawasan dekat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) atau pintu perbatasan Indonesia-Timor Leste, yakni PLBN Wini di Kabupaten TTU, itu pula, Kemensos akan melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Untuk penyiapan “community center”, saya sudah mengirimkan surat ke Badan Pengelola Nasional Perbatasan, untuk minta ijin menggunakan lahan ini,” katanya.
“Kami juga akan mengembangkan pemberdayaan berupa bantuan peternakan seperti peternakan ayam, sapi, kambing, dan tanam sayuran. Sedang dijajaki juga pengembangan bunga matahari untuk membuat minyak,” tambahnya.
Ia berharap, dengan semua bantuan ini dapat mempercepat kemandirian ekonomi dan masyarakat lepas dari kemiskinan.
Risma juga menekankan bahwa program Kemensos tersebut atas kerja sama dengan berbagai pihak di antaranya adalah dari SCTV, Kompas, kitabisa.com, dan PT. Sido Muncul.
Risma mengungkapkan, untuk pertanian dan peternakan Kemensos menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB). Sedangkan untuk sarana fisik bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain itu, untuk kelengkapan community center, Kemensos menjalin kerja sama dengan PT Telkom dan untuk perpustakaan di dalamnya, bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI.
Penulis : Yuven Abi
Editor : Chen Rasi