“Fortiten In Re, Suaviter In Mondo” (Tegas Pada Menentukan Masalah, Ramah Pada Cara Menyelesaikan)
Namannya Josef A. Nae Soi, lahir di Mataloko/Flores, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 22 September 1952. Ia merantau ke Pulau Jawa sejak menjadi mahasiswa di Universitas Atmajaya, Jakarta. Saat ini ia tinggal di Bekasi bersama isti dan kedua anaknya, Alfredo Sebastanus Soi serta Justina Yosefa Mamo Soi.
Josef A. Nae Soi adalah salah satu mantan anggota DPR RI dari fraksi Golongan Karya dua periode beruntun. Saat pemilihan anggota DPR ia berada pada daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur 1 yang meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Manggarai Timur.
Pada periode 2009 hingga tahun 2014 ini, Josef A. Nae Soi tergabung sebagai anggota komisi V yang menggeluti bidang Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal. Ia berhasil menjadi anggota DPR RI dengan dukungan 53.798 suara.
Politisi murah senyum ini memulai pendidikan dasar hingga menengah atas di Flores. Kemudian ia sempat menjadi guru SMA, sebelum kemudian hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan studi di Universitas Atmajaya. Selepas meraih gelar S1, ia melanjutkan ke jenjang S2 Managemen di Sekolah Tinggi Ilmu Management LPMI Rawamangun-Jakarta.
Perjalanan karier suami dari Maria Fransisca Djogo ini diawali sebagai guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Maumere Flores mulai tahun 1970 hingga tahun 1972. Rekam jejak kehidupannya mulai meningkat pada tahun 1987 saat ia menjadi Dosen Altri Kehakiman Jakarta. Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya menjadi Pembantu Direktur III Altri Kehakiman Jakarta yang dijalaninya mulai tahun 2000 hingga tahun 2005. Karier legislatifnya dimulai di awal periode reformasi, saat ia diajak oleh Akbar Tandjung untuk menjadi seorang politisi di bawah bendera partai Golkar. Josef pun mengubah haluan dari seorang akademisi menjadi politisi. Ia berpendapat bahwa antara dosen politisi memiliki kesamaan dalam mengabdi kepada rakyat. Hanya saja, sebagai seorang politisi ia lebih bisa berbuat langsung saat menemukan ketidakberesan pemerintah. Josef A. Nae Soi akhirnya terpilih menjadi anggota DPR RI pada periode 2004/2009, yang dilanjutkan hingga sekarang sampai pada tahun 2014.
Josef A. Nae Soi memiliki banyak pengalaman di bidang organisasi. Ia sempat menjadi sekertaris DPC PKMRI Jakarta mulai tahun 1974 hingga tahun 1976. Josef juga pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas IPK Universitas Atmajaya Jakarta. Ia juga pernah dipercayakan menjadi ketua umum Koordinator Mahasiswa Universitas Atmajaya mulai tahun 1977 hingga tahun 1979. Selepas kuliah, ia menjadi wakil ketua umum di HILLSI di Jakarta mulai tahun 1992 hingga tahun 2007. Josef pernagh menjadi Team Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Dia juga dipercayakan menjadi Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Mexico dan Argentina dengan Indonesia. Ia juga tercatat sebagai pengurus DPP Partai Golkar dari tahun 1998 hingga saat ini dipercayakan menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar.
Semasa menjadi politisi mewakili NTT di Senayan, sahabat karin Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ini, selalu dan senantiasa memperjuangkan peningkatan kualitas hidup rakyat NTT. Sebagai putra asli NTT, ia faham betul susahnya mendapatkan akses berupa infrastruktur dan moda transportasi. Karena itu ia berharap agar pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius bagi pembangunan jalan-jalan dan bandara di provinsi ini.
Untuk menambah pengetahuannya, Josef pernah mengikuti beberapa kursus diantaranya Legal Drafting di Universitas Leiden Belanda, Kursus Hukum Laut di Malmo Swedia, Kursus Perkapalan di Roterdam Belanda. Hinga kini Josef terlibat aktif dan menjadi anggota IMO (International Maritime Organization) sejak tahun 2002.(TmediaJN)