Perkembangan usaha Bank NTT pada triwulan I 2014 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, dimana total assets menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,32%, yaitu dari Rp.7,26 Triliun pada posisi akhir Desember 2013 naik menjadi Rp.8,45 Triliun pada akhir Triwulan I 2014. Pertumbuhan assets tersebut terutama ditunjang oleh pertumbuhan Dana Masyarakat sebesar 23,80% yaitu dari Rp.5,06 Triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp.6,27 Triliun pada akhir Maret 2014. Pertumbuhan dana masyarakat ini terutama didukung oleh pertumbuhan Giro sebesar 68% atau naik Rp.1,20 Triliun dan pertumbuhan Deposito Berjangka sebesar 32,67% atau naik Rp.392 Miliar. Sedangkan pertumbuhan kredit pada triwulan I 2014 menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,82%, yaitu dari Rp.4,88 Triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp.4,92 Triliun pada akhir Triwulan I 2014. Sedangkan dibandingkan dengan Triwulan I 2013 atau year on year (YoY) pertumbuhan kredit mencapai 11,28% sampai dengan Triwulan I 2014. Pertumbuhan Laba pada Triwulan I 2014 dibandingkan Triwulan I 2013 sangat significant yaitu sebesar 39,72%, yaitu dari Rp.73 Miliar pada 3 bulan pertama tahun 2013 menjadi Rp.102 Miliar pada 3 bulan pertama tahun 2014.
MODAL INTI yang terdiri dari Modal Disetor, Cadangan (Retain Earning), Laba yang Belum Ditetapkan Pembagiannya dan Laba Tahun Berjalan, terus menunjukkan pertumbuhan. Posisi Modal Inti Triwulan I 2014 sebesar Rp.1,04 Triliun. Komponen terbesar dari Modal Inti Bank NTT adalah MODAL DISETOR yaitu Modal dari Para Pemegang Saham yang telah disetorkan, sampai dengan akhir Triwulan I 2014 telah mencapai Rp.628 Miliar. Jumlah ini belum termasuk tambahan setoran Modal sebesar Rp.50 Miliar dari Pemda Propinsi NTT yang diterima setelah Triwulan I 2014. Sedangkan komponen kedua terbesar dalam struktur Modal Inti Bank NTT sampai dengan Posisi Akhir Maret 2014 yaitu Laba Tahun Lalu yang belum dibagikan sebesar Rp.317 Miliar, dan Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya atau juga disebut Retain Earning, berupa Cadang Umum dan Cadangan Tujuan total sebesar Rp.192 Miliar.
BANK BUKU II, dengan perkembangan Modal Inti yang rata-rata tumbuh sebesar 20,51% year on year (YoY), maka diprediksi sampai dengan akhir tahun 2014, Bank NTT akan meningkat kategorinya menjadi BANK BUKU II, yaitu Bank dengan Modal Inti Rp.1 Triliun s/d Rp.5 Triliun. Bank Buku II ini memungkinkan untuk melakukan beberapa aktifitas baru antara lain aktifitas Bank Devisa, yang dapat melakukan transaksi trade finance, kegiatan keagenan, dan lainnya. Pertumbuhan Modal yang konsisten ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan komitmen yang tinggi dari Pemegang Saham yaitu Pemda Propinsi, PemKot dan Kabupaten se Nusa Tenggara Timur yang setiap tahun terus menambah jumlah Modalnya di Bank NTT. Di sisi lain tentunya, kepercayaan nasabah yang terus meningkatkan transaksi perbankan di Bank NTT, sehingga Bank NTT berhasil meningkatkan Modal melalui LABA Operasional yang terus meningkat.
Perolehan LABA selama tiga bulan pertama di Tahun 2014 sebesar Rp.102 Miliar atau tumbuh 39,73% dibandingkan Triwulan yang sama di Tahun 2013 yaitu Rp.73 Miliar, menumbuhkan optimisme bagi Manajemen Bank NTT untuk terus mengupayakan terobosan baru dalam pelayanan jasa perbankan di Tahun 2014 sebagaimana telah direncanakan dalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2014 s/d 2016. (Adverdtorial/SP )