Home / TTU

Astaga, Dana Desa dan ADD Oehalo Tidak Dicairkan Sejak Tahun 2018

- Jurnalis

Rabu, 17 Februari 2021 - 19:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kefamenanu, Savanaparadise.com,-Sebagian besar masyarakat Desa Oehalo kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) memberi catatan negatif terhadap kepemimpinan kepala desa Oehalo Marselinus Hanoe.

Pasalnya, sejak tahun 2018 sebagian besar dana yang diperuntukkan pemerintah berupa Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) untuk mengeksekusi berbagai program pembangunan tidak dicairkan.

Petrus Sito, salah satu warga masyarakat desa setempat kepada SP (selasa, 16/2) menuturkan kekesalannya karena program pembangunan di desa Oehalo sejak tahun 2018 sama sekali tidak berjalan.

“Kami sangat menyesal telah memberi kepercayaan kepada orang yang salah untuk memimpin kami”kesal Petrus.

“Bapak-bapak bisa bayangkan, sejak tahun 2018 tidak ada satupun program yang berhasil dijalankan. Contohnya seperti listrik. Hingga hari ini, baru instalasi tapi meter baru terpasang di dusun 1 sementara di dusun 2 hanya terpasang di rumah kepala desa sedangkan warga yang lain tidak mendapatkan meter. Contoh lain adalah rabat sepanjang 200-an meter baru dikerjakan saluran sementara bentangannya belum dikerjakan. Selain itu ada juga bronjong yang juga belum tuntas dikerjakan” jelas Petrus.

Baca Juga :  Mantan Bendahara Desa Oehalo Diduga Gelapkan Dana Desa dan ADD

Petrus menjelaskan bahwa akibat dari ini semua maka anggaran tahun 2018 kemudian terbawa ke tahun berikutnya dalam bentuk Silpa dan itupun tidak dicairkan ditahun 2019.

“Saya britau bahwa tahun 2018 itu, yang cair hanya ADD sedangkan DD tidak semuanya dicairkan. Tahun 2019 ADD dan DD 100% tidak cair. Tahun 2020 ADD hanya cair 50 % sedangkan DD hanya cair 2 tahap” jelasnya.

“Akibat dari semua ini maka aparatur desa tidak menjalankan tugasnya dengan baik”

Petrus menambahkan bahwa BPD sebagai lembaga penyaluran aspirasi masyarakat juga tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

“BPD juga tidak berfungsi. Saya menduga bahwa ada kong kali kong antara Kepala desa dan ketua BPD sehingga BPD tidak pernah berinisiatif mengumpulkan masyarakat untuk melihat berbagai kejanggalan yang ada” ungkap petrus kesal.

Sementara itu, kepala desa Oehalo Marselinus Hanoe saat dikonfirmasi SP di desa rumah salah satu keluarganya di desa Tualeu menolak untuk menjelaskan sejumlah aduan akan adanya kejanggalan di desanya terutama eksekusi program di tahun 2018.

“Jadi begini Unu (kakak). Untuk tahun 2018 saya tidak bisa menjelaskan, kecuali hari kamis karena barusan dari TA propinsi dan kabupaten sudah bertemu dengan kami untuk meminta penjelasan soal eksekusi anggaran dan program di tahun 2018” kata Marsel.

Baca Juga :  Bupati TTU Bentuk Tim, Periksa Kasat Pol PP

Kades Marselinus malah menjelaskan bahwa tidak ada masalah di tahun 2018 karena telah diperiksa oleh inspektorat.

Marselinus menyampaikan bahwa dana untuk instalasi dan pengadaan meter bagi 36 KK yang belum terpasang telah digelapkan oleh mantan bendaharanya Urbanus Takesin. Namun ketika ditanyai soal berapa banyak total anggaran yang telah digelapkan mantan bendahara tersebut, kades Marselinus mengelak untuk menjelaskannya.

“Saya tidak tau Unu (Kakak), berapa banyak dana yang telah digelapkan. Itu kalau Unu dong mau tau kecuali tanya di saya punya TPBJ. Saya ini penguasa anggaran yang sifatnya hanya mengontrol, sedangkan untuk mengetahui berpa banyak dana yang telah digelapkan oleh mantan bendahara Urbanus Takesin kecuali kita tanya di saya punya tim TPBJ” jelas Marselinus.

Marselinus yang akan maju lagi sebagai salah satu calon kepala desa Oehalo periode mendatang yakin bahwa dirinya akan segera mendesak mantan bendahara Urbanus Takesin untuk segera mempertanggungjawabkan dana yang telah digelapkan sehingga semua dana yang di rekening baik ADD maupun DD yang belum dicairkan dapat segera dicairkan. (YA01)

Berita Terkait

Kunker Ke TTU, Gubernur NTT Sarankan RSUD Kefa Harus Berikan Pelayanan Prima Ke Pasien
Gubernur Melki Melayat Ke Rumah Duka Eks Bupati TTU, Raymundus Fernandes
Suka Cita Warga Kampung Adat Rendu, Nagekeo  Dikunjungi Paket SIAGA
Dukungan Terus Mengalir, Relawan di Ngada Satu Hati Menangkan Paket SIAGA
Tanda Cinta Paket SIAGA untuk Pelajar SMA Katolik Regina Pacis Bajawa, Bantu Beasiswa Senilai Rp800 Juta
Dua Tahun Dikerjakan, Kondisi Rumah Bantuan di Desa Nainaban TTU Memprihatinkan. Ada Apa?
Dua Kali Mangkir Dari Panggilan Jaksa, 3 Orang Saksi Kasus Alkes RSUD Kefamenanu Bisa Dijemput Paksa
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Dirut RSUD Kefamenanu Langsung mengalami Sakit Jantung
Berita ini 0 kali dibaca