Kupang, Savanaparadise.com,- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama atau MoU tentang pengembangan ternak sapi untuk penyediaan kebutuhan daging di Jakarta.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan DKI Jakarta memiliki potensi untuk pemasaran kebutuhan daging, dan NTT memiliki potensi ternak sapi, sehingga diantara dua daerah ini saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan daging di pasar DKI itu.
Dikatakan Lebu Raya, 60% kebutuhan daging di DKI sangat tinggi dan DKI tidak memiliki lahan untuk pengembangan ternak sapi.
“Hari ini kita tandatangan MoU di kelompok petani ternak binaan ‘Program Desa Anggur Merah’ di Desa Ponain Kabupaten Kupang,” ujar Lebu Raya usai menandatangani nota sepahaman, Selasa (29/4).
Dia juga mengatakan untuk kerjasama tersebut, akan dibahas lagi secara teknis untuk mengetahui seperti apa kerjasama itu.
“Apakah kerjasamanya langsung mengirim daging atau ternak sapi, nanti kita sesuaikan dengan permintaan DKI” tutur Lebu Raya.
Sementara itu, Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan, masyarakat DKI mengkonsumsi daging sebanyak 150 ton per hari.
“Kebutuhan ini bukan sedikit jadi kita harus mengimpor daging, jadi kita lebih memilih impor dalam negeri dengan memilih NTT,” tutur Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, ketika krisis daging di DKI dulu, yang ditunjuk-tunjuk adalah Gubernur DKI.
“Saya dulu yang ditunjuk-tunjuk, mereka bilang dimana pak harga dagingnya 120ribu. Bangkrut kita nanti. Kata para pedagang bakso,” kata Jokowi menirukan kata-kata masyarakat dan pedagang bakso di DKI.
Terkait teknis kerjasama, Jokowi mengatakan bahwa dirinya lebih senang jika pemerintah NTT langsung mengirim daging sapi dari pada harus mengirim ternak sapi karena nanti masih banyak repotnya.(Rey/SP)