Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Resmikan Kampus Agroforestri di Ngada

- Jurnalis

Senin, 24 Mei 2021 - 13:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ngada, Savanaparadise.com,- Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meresmikan Kampus Desa Bambu Agroforestri, Senin, (24/5/21). Kampus ini terletak di daerah Turetogo, di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada dan merupakan provinsi pertama di Indonesia yang memiliki kampus bambu.

Hadir dalam peresmian tersebut yakni sejumlah pejabat teras Pemprov NTT, Bupati Ngada AKBP (Purn) Paru Andreas. Hadir pula Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Bito Wikantosa. Acara peremian ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Gubernur Viktor juga meninjau bangunan serta fasilitas yang terdapat di kampus bambu, di antaranya fasilitas pengawetan bambu, pameran poster serta Rumah Bambu Lestari, bangunan berbahan bambu laminasi yang didesain untuk perumahan sosial maupun rekonstruksi pasca bencana. Rumah Bambu Lestari didesain sebagai struktur knock down, yang bisa dibongkar-dikirim- dirakit dengan cepat dan murah.

Baca Juga :  Restui Jembatan Palmerah, Presiden Jokowi Puji Gubernur NTT

Selain meninjau bangunan dan fasilitas kampus bambu,  Gubernur NTT berkesempatan ikut menanam bibit bambu bersama ibu-ibu pembibit.

Dihadapan Ibu-ibu, Gubernur Viktor mengatakan bambu adalah kehidupan, bambu adalah masa depan. “Saya berterimakasih kepada mama-mama yang telah merawat bambu,” kata Gubernur Viktor

Dalam kesempatan yang sama Gubernur VBL mendengarkan alunan suling bambu foy doa yang dimainkan komposer dan pembuat suling Anis Wawo. Seniman yang berusia 85 tahun ini telah menciptakan suling baru pentatonik yang diberi nama Doa Foy Doa.

Baca Juga :  Ratusan Dos Keramik Bantuan Paket SIAGA Untuk SD Katolik Ngoranale Ngada

Untuk diketahui, Kampus Desa Bambu Agroforestri Turetogo akan difungsikan sebagai lokasi Sekolah Lapang Bambu (SLB), sebuah inisiatif edukasi YBL bagi individu, masyarakat desa, komunitas adat, maupun organisasi perempuan dan pemuda. Kurikulum SLB mencakup berbagai aspek pengembangan bambu agroforestri (wanatani), dari hulu, tengah hingga hilir.

Di hulu, bambu agroforestri mencakup pembibitan, perawatan serta pemanenan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Hutan Bambu Lestari. Di tengah, bambu agroforestri mendorong lahirnya pabrik.

Sedangkan untuk Kampus Desa Bambu Agroforestri sendiri berdiri di atas lahan satu hektar, kampus tersebut dibangun oleh Yayasan Bambu Lestari (YBL), organisasi nirlaba yang sejak 1993 telah aktif mengkampanyekan dan mewujudkan bambu sebagai solusi lingkungan dan solusi ekonomi bagi masyarakat pedesaan di NTT. (SP)

Berita Terkait

Raja Moni di Ende Pastikan Kemenangan Paket SIAGA
Suka Cita Warga Kampung Adat Rendu, Nagekeo  Dikunjungi Paket SIAGA
Ratusan Dos Keramik Bantuan Paket SIAGA Untuk SD Katolik Ngoranale Ngada
Setelah SMA Katolik Regina Pacis, Paket SIAGA Salurkan Beasiswa Untuk Dua SMA di Ngada
Dukungan Terus Mengalir, Relawan di Ngada Satu Hati Menangkan Paket SIAGA
Tanda Cinta Paket SIAGA untuk Pelajar SMA Katolik Regina Pacis Bajawa, Bantu Beasiswa Senilai Rp800 Juta
Ribuan Mahasiswa STKIP Citra Bangsa Ngada Ikut Kuliah Umum SPK-AG
Andre Garu Dorong  Kawasan Tanjung Bendera di Matim  Jadi Kawasan Industri
Berita ini 0 kali dibaca