Ende, Savanaparadise.com,- Anggota DPR RI, Andreas Hugo Pareira melakukan kunjungan kerja sekali setahun di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Anggota Komisi X DPR RI ini melaksanakan tatap muka dengan tenaga guru honorer untuk memberikan informasi mengenai tes seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kegiatan tatap muka dengan tenaga guru honorer bertempat di Aula Kantor Bupati Ende, Jumat, (21/5/2021).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BKDSDM Kabupaten Ende, Valentinus Setiawan, Sekretaris Dinas P dan K Kabupaten Ende, Ketua DPRD Ende, Fransiskus Taso dan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ende , Vinsensius Sangu.
Pantauan media, sekitar ratusan lebih tenaga guru honorer padati kantor Bupati Ende untuk mendengarkan informasi resmi mengenai tes seleksi P3K yang akan disampaikan oleh Bapak Andreas Hugo Pareira. Namun, demi menjaga protokol kesehatan, yang diijinkan masuk kedalam ruangan sebanyak 50 Orang.
Kendati demikian, tenaga guru honorer yang berada diluar ruangan tetap menunggu sampai kegiatan selesai. Setelahnya, Bapak Andreas Hugo Pareira mendatangi tenaga guru honorer yang berada di luar ruangan untuk menyampaikan informasi penting mengenai tes seleksi P3K.
Dihadapan wartawan dan puluhan tenaga guru honorer, Andreas Hugo Pareira menyampaikan bahwa tes seleksi P3K tahun 2021 akan dilaksanakan dalam tiga tahap yakni tahap pertama di bulan Agustus, tahap kedua dan ketiga di bulan Oktober dan Desember.
“Tahun ini akan di adakan tiga kali tes, pertama, di bulan Agustus, teruntuk guru-guru honorer sekolah negeri dan tahap kedua dan ketiga di bulan Oktober dan Desember untuk guru honorer swasta dan negeri”, kata politisi PDI Perjuangan ini yang sering disapa AHP.
AHP menjelaskan misalkan tes pertama tidak lulus, teman-teman punya kesempatan untuk mengikuti tes kedua, seandainya keduapun tidak lulus, masih ada tes ketiganyanya lagi dan semuanya punya kesempatan yang sama.
AHP mengingatkan agar tenaga guru honorer harus masuk dalam guru belajar dan guru berbagi dan juga harus ikut dalam kelompok diskusinya.
“Jangan percaya sama orang yang datang dan bilang nanti kami akan perjuangkan supaya bisa lolos, tidak ada yang seperti itu”, tegas AHP
Sekali lagi AHP menegaskan dengan adanya sistem tes online seperti sekarang ini, kami yang memperjuangkan kebijakannya, lulus dan tidaknya tergantung bagaimana hasil tes tersebut yang dijalani oleh teman-teman semua.
Menjawab berbagai informasi yang beredar tentang siapa yang boleh dan tidaknya mengikuti tes, AHP menjelaskan yang ikut tes seleksi adalah bagi guru-guru yang terdaftar dalam dapodik, semuanya boleh mengikuti tes.
Berkaitan dengan kuota, kata AHP, tadi saya sudah sampaikan di BKD untuk membuat dalam surat resmi dengan penjelasan yang akurat yang ditandatangi Bupati terkait penambahan kuota untuk Kabupaten Ende supaya saya bisa sampaikan di Menpan RB.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kepala BKDSDM bahwa untuk tahun ini Kabupaten Ende mendapat kuota dari Pemerintah Pusat bagi P3K sebanyak 47 Orang dari jumlah yang diusulkan sebanyak 821 Orang.
Dari 821 Orang yang lolos P3K tahun kemarin sebanyak 150 Orang. Apabila diakumulasi secara keseluruhan kuota yang diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Ende baik P3K maupun PNS sebanyak 209 Orang.
Dengan kuota yang sangat terbatas inilah yang membuat tenaga guru honorer yang hadir dalam tatap muka tadi sempat gaduh dan protes dikarenakan jumlah tenaga guru honorer yang menyebar di wilayah Kabupaten Ende sangat banyak.
Penulis: Chen Rasi