Kupang, Savanaparadise. com, – Penguatan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi perhatian utama bank NTT dalam menghadapi kompetisi perbankan yang semakin ketat. Untuk hal itu bank NTT menggandeng Markplus memberikan In House Training’ bagi seluruh marketing dari seluruh cabang Bank NTT.
Kegiatan tersebut digagas oleh Direktorat Dana Bank NTT dan berlangsung sejak tanggal 17–21 Februari 2020, di aula lantai IV kantor pusat Bank NTT, Jalan W. J. Lalamentik, Kota Kupang.
Direktur Pemasaran Dana, Hary Aleksander Riwu Kaho mengatakan kompetisi dunia perbankan yang semakin ketat membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang sangat mumpuni.
Ia mengatakan salah satu caranya ialah dengan model pelatihan dan pendidikan, seperti “In House Training” yang sedang berjalan.
“Pelatihan ini dengan konsep ‘best practice’ sehingga teman-teman Marketing ketika terjun ke lapangan tidak butuh waktu lama antara teori dan praktek. Dituntut juga memiliki pemahaman terhadap produk dan potensi daerah masing-masing,” ujarnya.
Dengan pelatihan tersebut kata dia para tenaga Marketing bisa menambah wawasan, pengetahuan, keahlian di bidang marketing, dan terlebih bisa menambah rasa percaya diri untuk berkinerja yang lebih baik lagi kedepan.
“Selain pelatihan, akan ada model kegiatan lainnya untuk memperkuat SDM seperti magang, studi banding serta konsep lainnya untuk memperkuat kemampuan para tenaga marketing,” jelasnya.
Kepala Divisi Dana, Endri Wardono menjelaskan, materi yang diajarkan adalah semua hal yang terkait dengan dunia marketing termasuk di dalamnya pemetaan (maping) potensi dan teknik berkomunikasi.
“Target Bank NTT cukup besar untuk tahun 2020 ini yakni Rp3 Triliun. Oleh karena itu, harapan kami dengan pelatihan ini, para marketing bisa ikut berkontribusi untuk pencapaian target,” tandas mantan Kepala Cabang Bank NTT Kefamenanu ini.
Fasilitator MarkPlus Institute, Eka Budhiman menjelaskan, di samping melatih tengang bagaimana memperkuat marketing Bank NTT di bidang penjualan, hal utama yang dajarkan adalah tentang bagaimana merubah ‘mind set’ atau pola pikir.
Pola pikir yang dimaksud adalah tentang bagaimana seorang marketing bisa menjadi ‘Sales Hero’ dengan memaksimalkan penjualan, terutama dengan menggunakan strategi marketing yang tepat.
“Jadi yang kami ajarkan adalah ‘soft skill dan ‘hard skill’. Bagaimana cara jualannya step by step, mulai dari mencari ‘customer’, presentasi, serta bagaimana berhadapan dengan keberatan dari nasabah,” jelasnya.
Dia juga berharap agar para Marketing Bank NTT seusai pelatihan bisa semakin baik kinerjanya, terutama dari sisi penjualan agar kedepan Bank NTT bisa lebih maju.(SP)