Tutup Kegiatan BBGRM, Bupati TTU Minta Amalkan Gotong Royong

- Jurnalis

Jumat, 9 Juni 2017 - 16:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S. Pt Resmi menutup Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang Ke-14, Peringatan Hari Kesatuan Gerakan PKK ke-45, dan Pencanangan Kampung KB Tingkat Kabupaten TTU yang bertempat di Desa Nimasi, Kecamatan Bikomi Nilulat, Jumat (09/06).

Dalam acara penutupan itu, Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez didampingi Wakil Ketua DPRD bersama Anggota, Anggota DPRD Propinsi, Dolvianus Kolo, Pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kabupaten TTU, Pimpinan BUMN dan BUMD. Pada
kesempatan itu, rombongan ini diterima secara adat di daerah itu.

Baca Juga :  Dubes Timor Leste Untuk Indonesia, Bertemu Bupati TTU

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes, dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh masyarakat TTU untuk mengamalkan nilai-nilai gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat.

“Gotong royong itu karakternya bangsa Indonesia, sehingga nilai-nilai gotong royong yang sudah tumbuh dan berkembang perlu dijaga dan dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkap Bupati TTU dua periode ini.

Usai menutup kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) di Wilayah Nimasi, langsung memberikan pelatihan kilat menggunakan destar (Pilu/Kain Pengikat kepala pelengkap busana adat TTU) kepada para camat secara baik dan benar.

Baca Juga :  Songsong Hari Sumpah Pemuda, SMUK Warta Bhakti Kefamenanu Gelar Aneka Lomba

Hal itu dilakukan Bupati, lantaran melihat banyak Camat di wilayah itu belum mengetahui cara berpakaian adat secara baik dan benar.

“Para Camat ini tidak tau ikut Destar (Pilu) di Kepala sehingga saya latih untuk ikat destar dengan baik dan benar,” jelas Raymundus.

Dijelaskan Raymundus, Budaya itu sangat penting untuk dilestarikan dan dipelajari sehingga mampu memberikan contoh yang baik dan benar kepada masyarakat.

“Contoh berpakaian adat ini adalah sebuah pelajaran untuk generasi penerus sehingga apa yang kita gunakan harus benar sesuai dengan budaya kita,” jelasnya.(BHP)

Berita Terkait

Kunker Ke TTU, Gubernur NTT Sarankan RSUD Kefa Harus Berikan Pelayanan Prima Ke Pasien
Gubernur Melki Melayat Ke Rumah Duka Eks Bupati TTU, Raymundus Fernandes
Sukses Bertani di Kota bersama BRI, Kisah Mrican Caturtunggal di Yogyakarta
Dua Tahun Dikerjakan, Kondisi Rumah Bantuan di Desa Nainaban TTU Memprihatinkan. Ada Apa?
Terpilih Sebagai Ketua Pengda IKS PI Kera Sakti NTT, Paulinus Efi Bertekad Mengikutsertakan Atletnya Dalam Berbagai Kejuaraan
Kejari TTU Segera Lelang Barang Bukti Terpidana Kasus Korupsi Dana Desa Banain B
Dua Kali Mangkir Dari Panggilan Jaksa, 3 Orang Saksi Kasus Alkes RSUD Kefamenanu Bisa Dijemput Paksa
Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Dirut RSUD Kefamenanu Langsung mengalami Sakit Jantung
Berita ini 1 kali dibaca