4 Kecamatan di Sumba Timur Diserang Hama Belalang

- Jurnalis

Kamis, 30 Juni 2016 - 12:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Rahmat Adinata
Foto Rahmat Adinata

Kupang, Savanaparadise.com,- Sudah lebih dari sepekan hama belalang menyerang sebagian tanaman warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2016) malam mengatakan, ada empat kecamatan yang diserang belalang, yakni Rindi, Pahunga Lodu, Kahaungu Eti, dan Haharu.

Di Haharu, belalang hijau telah ditangani hingga tuntas. Adapun di tiga kecamatan lain, belalang kembara masih menyerang tanaman petani.

“Potensi kerusakan tanaman petani bisa sekitar seratus hektar lebih, kalau tidak secepatnya ditangani,” kata Gidion.

Baca Juga :  DPD Perindo Berbagi Kasih Dengan Korban Kebakaran di Sumba Timur

“Kalau tanaman petani kebanyakan sudah panen, sehingga belum ada kerugian. Tapi kalau tidak ditangani secara tuntas, bisa menyebabkan kerugian sampai ratusan juta Rupiah,” ujarnya.

Secara terpisah, anggota DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Yunus Takandewa, meminta pemerintah setempat dapat memanfaatkan dana tanggap darurat guna mengantisipasi serangan belalang.

Ia mengatakan, belalang yang sudah menyerang dalam beberapa pekan terakhir akan berdampak pada gagal panen dan rawan pangan.

“Saya kira Pemerintah Provinsi NTT dengan kewenangan yang ada segera lakukan tindakan konkret terhadap situasi yang mengancam sendi kehidupan masyarakat apalagi situasinya mengalami eskalasi berisiko seperti ini,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Baca Juga :  Ruas Jalan Rusak, Kadis PU Sumtim  Tindak Lanjuti Curhatan Warga di Medsos

Ia meminta kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait agar segera memantau dan mengambil tindakan konkrit terhadap ancaman hama belalang kumbara di Sumba Timur, sehingga tidak berdampak luas.

Salah seorang warga Kecamatan Kahaungu Eti, Ariance Ina Rohi, Rabu (15/6/2016) pekan lalu mengatakan, ribuan belalang kecil memenuhi badan jalan raya sehingga membuat warga merasa resah.

“Belalang ini mulai bermunculan sejak beberapa minggu yang lalu dan memenuhi badan jalan raya, sehingga kita yang melintas pun menjadi risih karena jumlahnya sangat banyak,” kata guru Sekolah Dasar Yubuwai itu.

Ia berharap pemerintah setempat bisa mengambil tindakan agar belalang tersebut tidak menyebar dan merusak tanaman kebun dan pertanian warga.(Kompas.com)

Berita Terkait

Julie Laiskodat: Kasus Kalibata Harus Diusut Demi Keadilan Korban
Berjuang Tanpa Gedung Gereja, Umat Paulus Rasul Lamanepa Akhirnya Punya Kapela Berkat Simon Petrus Kamlasi
SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :