Ende, Savanaparadise.com,- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ende terus berupaya melakukan pembenahan demi memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Tentunya tidak terlepas dari berbagai saran, masukan dan juga kritikan dari masyarakat, terlebih khusus beberapa hari terakhir.
Walaupun tidak sedikitnya kritikan yang dilontarkan oleh masyarakat tidak menyurutkan semangat Disdukapil untuk melakukan inovasi-inovasi terbaru sehingga harapan bersama dan juga ekspetasi masyarakat akan mendapat pelayanan prima dari Dukcapil terwujud. Terbukti, bertepatan dengan momentum 1 Juni 2021, Hari Lahir Pancasila, Disdukcapil Kabupaten Ende melauncing mobil layanan keliling jemput bola dan layanan pengaduan masyarakat terkait Dukcapil.
“Untuk mobil sendiri sebenarnya persembahan istimewah dari jajaran pemerintah Kabupaten Ende kepada masyarakat”, kata Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Ende, Lembertus Sigasare kepada wartawan dihalaman kantor Bupati Ende, Selasa, (01/6/21).
Menurutnya mobil layanan jemput bola akan melayani langsung masyarakat ke kecamatan dan desa.
“Kami berharap dengan adanya mobil ini, pendekatan pemerintah terkait pelayanan adminduk semakin dekat karena mobil ini dilengkapi dengan perangkat”, jelas Lambertus
Tambah ia, tadi sempat di uji coba oleh beberapa orang dengan melakukan perekaman E-KTP dan teruji langsung jadi ditempat.
Sedangkan untuk layanan pengaduan sendiri, Lambertus menjelaskan kami mengakui bahwa pengaduan masyarakat kadang-kadang tidak bisa di filter secara baik, maka kami meluncurkan layanan pengaduan berbasis SMS dan WhatsApp dengan nomor center 081319750033.
Ini maksudnya, apapun keluhan masyarakat, apapun pertanyaan masyarakat bisa disampaikan secara mudah lewat sms ataupun WhatsApp dan akan direspon oleh petugas yang menanganinya.
Mengenai respon petugas atas aduan masyarakat, Lambertus mengatakan walaupun bukan setiap detik dan menit petugas menjawabnya, tapi saya jamin bahwa dalam sehari pasti dijawab.
“Silakan rekan-rekan media mencobanya lewat sms ataupun wa, kalau wa akan mendapat dua jawaban yaitu pertama terkait seluruh persyaratan, mulai dari KTP, Akta Kelahiran dan lain-lainnya”, jelasnya
Maksud dari alto players pertama kata Lambertus supaya masyarakat tahu bahwa kami urus akta, kartu keluarga, ternyata ini persyaratannya. Sedangka untuk jawaban kedua, jelas Lambertus yaitu dalam bentuk ucapan selamat datang, respon sistem.
“Harapan kami terkait dengan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat, soal jarak, pelayanan bisa diatasi dengan dua inovasi ini”, terangnya.
Terkait estimasi waktu mengenai urusan adminduk ia menjelaskan untuk estimasi waktu dalam mengurus adminduk, bagi yang mengurus baru paling lama tiga hari.
“Soalnya data-data tersebut harus dikirim ke pusat untuk mendapat persetujuan, jadi bisa satu, dua, dan paling lambat tiga hari”, ungkapnya.
Tapi untuk yang lain-lainnya bisa sehari jadi, asalkan, persyaratan yang diminta itu tidak bermasalah, artinya dari sisi nama, jangan sampai antara akta kelahiran, ijasah dan kartu keluarga berbeda. “Ini yang membuat masalah”,katanya.
Tetapi kalau perubahan data, ganti KTP rusak, menurutnya itu bisa langsung jadi dan itu sudah teruji dan terbukti seperti tadi.
Menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan soal Desa-desa yang tidak ada jaringan, Lambertus mengatakan kami sudah membentuk grup layanan Dukcapil yang di dalamnya beranggotakan seluruh Camat, seluruh Lurah, dan seluruh Kepala Desa dengan maksud agar ada pro aktif dari Camat, Lurah, dan Kepala Desa untuk memulai melakukan pendataan, memastikan masyarakatnya yang belum memiliki Adminduk itu apa-apa saja.
Lebih lanjut dirinya menambahkan setelah mengetahui semuanya dan mendata secara kolektif kita meminta bantuan untuk melakukan verifikasi dulu, baru menghubungi kami supaya kami melakukan jemput bola karena semua persyaratannya kami sudah share ke grup.
“Dengan keterbatasan anggaran kita melayani di kantor camat dulu, kalau Desa-desa tergantung secara kolektif permintaan, kita lihat jumlahnya banyak, berkolaborasi dengan desa-desa terdekat, kita tetapkan dititik mana kita lakukan pelayanan”, tukasnya.
Bupati Ende, Djafar Achmad kepada wartawan mengatakan mobil pelayanan jemput bola Gerugiwa merupakan mobil pelayanan pertama kali di NTT. Sehingga pelayanan kita harus samparin langsung ke masyarakat, ujar Bupati.
“Ini perekaman E-KTP langsung dicetak dalam satu hari langsung jadi”, jelas Bupati
Asalkan, kata Djafar sinyalnya bagus dan untuk urusan adminduk yang lainnya misalnya kartu keluarga dan akta-akta semua persyaratan terpenuhi.
“Kita berharap dengan adanya mobil pelayanan jemput bola bisa mengatasi keluhan-keluhan dari masyarakat dan terpenting pelayanan langsung ke masyarakat”, ungkap Djafar.
Penulis: Chen Rasi