ENDE,Savanaparadise.com- Simon Petrus Kamlasi satu – satunya calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bisa merakit kendaraan taktik perang untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI – AD).
Salah satu kendaraan taktik perang yang dirakit oleh calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi (SPK) untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI – AD) yakni Komodo.
Simon Petrus Kamlasi dalam orasi politiknya di Desa Maunggoza, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, salah satu program Paket SIAGA yakni SIAGA di bidang Sumber Daya Manusia (SDM).
Dijelaskan Simon Petrus Kamlasi, untuk program SIAGA di bidang SDM, pemerintah akan menyiapkan menyiapkan putra – putri NTT untuk mengikuti seleksi TNI baik itu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Bukan saja itu, lanjut Simon Petrus Kamlasi, program SIAGA di Bidang SDM ini akan menyiapkan putra – putri terbaik NTT untuk bisa menjadi perwira di Provinsi NTT menggantikan dirinya.
“Program SIAGA SDM ini akan dilakukan guna persiapkan anak – anak NTT untuk bisa menjadi perwira tinggi untuk menggantikan dirinya karena di NTT kekurangan perwira di TNI,” ungkap Simon Petrus Kamlasi.
Menurut Simon Petrus Kamlasi, saat masih aktif di TNI, dirinya bertugas pada bagian peralatan senjata. Dimana, bagian ini khusus merawat dan membuat senjata, amunisi serta kendaraan – kendaraan taktik perang.
Dijelaskannya, saat aktif pada TNI, dirinya yang merakit kendaraan taktis untuk perang yang namanya di Komodo, yang kini digunakan oleh Kodim – Kodim di NTT.
“Kendaraan taktis perang diberi komodo karena yang merancang dan merakitnya adalah anak NTT sehingga diberinama komodo,” ungkap Simon Petrus Kamlasi.
Selain merakit kendaraan taktis perang untuk TNI – AD, lanjut Simon Petrus Kamlasi, dirinya merakit mesin untuk mesin pompa Hidram yang digunakan oleh TNI – AD untuk kepentingan rakyat indonesia termasuk di Kabupaten Ende.
Ditambahkan Simon Petrus Kamlasi, khusus untuk Kabupaten Ende yang merupakan daerah pegunungan akan dilakukan replika untuk kepentingan rakyat didaerah pegunungan.
“Pompa hidram ini tidak memakan biaya yang mahal. Kita akan menghemat arus listrik dimana kita menggunakan tenaga matahari sebagai pengganti listrik. Sehingga, biaya yang keluar tidak begitu mahal,” tutup SPK.***