Kupang, Savanaparadise.com,- Pemerintah Kabupaten Nagekeo diminta mengedepankan komunikasi yang humanis terkait rencana pembanguan waduk Lambo di kecamatan Aesesa Selatan. Pemerintah jangan mengguanakan tindakan represif terhadap masyarakat yang menolak pembangunan waduk tersebut.
“ Pendekatan pemerintah dalam soal waduk Lambo mesti memakai pendekatan social budaya masyarakat setempat. Jangan memakai cara cara represif yang menekan dan membuat masyarakat takut. Pakailah cara cara kekeluargaan dalam melakukan komunikasi dengan masyarakat,” Kata Anggota DPRD NTT, Patrianus Lali Wolo kepada wartawan, rabu, 15/06 di ruang Fraksi PDIP DPRD NTT.
Dengan pendekatan yang mengedepan kekeluargaan, kata Patris, masyarakat akan lebih mudah untuk menerima pembangunan waduk Lambo. bagi Anggota Komisi II ini, masyarakat dalam perspektif pembanguan adalah tujuan sekaligus subjek dari pembangunan itu sendiri.
“ Kita mengharapkan kondisi yang kondusif dan komunikasi yang baik itu terjadi supaya tidak dipindahkan pembanguan Waduk itu kedaerah lain. Padahal pembangunan waduk itu penting di bangun di Nagekeo karena akan berdampak pada ketersedian air untuk pertanian, ketersedian air cukup , jebakan air dan juga akan berpotensi menjadi objek pariwisata,” Jelasnya.
Dia menjelaskan dua hari yang lalu tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda sudah mengatakan sikap mendukung keberlanjutan pembanguan waduk Lambo. menurutnya hal tersebut terjadi karena komunikasi yang mengedepankan kekeluargaan sudah dibangun secara bersama.
“ Karena pemerintah sudah membangun komunikasi yang baik makanya komunitas masyarakat adat dan tokoh masyarakat serta pemilik lahan juga kemudian mendatangi pemerintah dan menyatakan kesediaan untuk pembangunan waduk Lambo di lanjutkan,” jelasnya.
Respon masyarakat yang positif tersebut kata Patris, harus di apresiasi dan direspon secara cepat oleh Pemkab Nagekeo.(SP)