Sentil Melki Laka Lena , Andre Garu : Jangan Hanya “Napsu”Bangun BLK

- Jurnalis

Rabu, 23 Oktober 2024 - 23:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang,Savanaparadise.com-Debat perdana pasangan calon Gubernur NTT di milenium balroom, Rabu (23/10/2024) berlangsung alot.

Pada sesi pembahasan terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO), calon wakil gubernur NTT, nomor urut tiga (3) mengatakan perlu adanya kerja kolaboratif.

“Komitmen kami ini harus kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat bahkan keluarga yang mengijinkan anaknya keluar juga harus tanggung jawab,” ujar Andrianus Garu.

Hal ini dilakukan untuk mencegah maraknya tindak pidana perdagangan orang.

Baca Juga :  Paket SIAGA Telah Memahami Kompleksitas Permasalahan  Rakyat NTT,SPK Mengajak Jadilah Pemilih Yang Siaga Di 27 November 2024 Nanti

“Selain pembentukan satuan tugas (satgas) TPPO, perlu adanya meningkatan sumber daya manusian melalui pelatihan ketrampilan,

“Saya bayangkan seluruh kabupaten kota dibangun BLK yang kualified. BLK ada banyak tapi hanya napsu membangun bahkan tidak ada sertifikasi yang dikeluarkan,” ujar Andre Garu.

Andre Garu memastikan, jika Paket SIAGA mendapat amanat rakyat, maka hal Ini menjadi catatan penting ke depan.

“Saya terima kasih kepada saudara saya Melki, mungkin hanya satu BLK yang dia bangun hanya urus kopi tapi bagaimana dengan keterampilan yang lain dari anak-anak NTT,” ujar Andre.

“Bangun BLK di mana – mana tapi anak NTT tetap seperti ini.

Stop bangun (BLK), kita prioritas kualitas supaya tenaga kerjanya bisa profesional. Disertifikasi dengan baik supaya laku baik di dalam maupun di luar negeri. Bukan kejar membangun (BLK) tetapi bagaimana dengan hasilnya,” pungkasnya.

Baca Juga :  Opini : TRANSFORMASI WAJAH BARU PEMBANGUNAN BANGSA

Sementara itu, calon wakil gubernur nomor urut 2, Johni Asadoma, yang diberi kesempatan mengomentari pernyataan Paslon nomor urut tiga soal penanganan TPPO, menyepakati ide dan gagasan paslon nomor urut 3.

“Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh cawagub nomor tiga, Bahwa kuncinya adalah kolaborasi. Kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, tokoh masyarakat, tokoh adat kepala desa untuk semuanya bergerak dari desa, karena TPPO berawal dari desa, karena itu kosenteasi harus kita pusatkan di desa,” ujar Johni Asadoma.***

Berita Terkait

Erik Rede Gabung ke PAN, Ahmad Yohan: PAN Merupakan Rumah Yang Nyaman Bagi Semua Orang
Songsong HUT Golkar Ke-60, Partai Beringin di Ende Gelar Pasar Murah
Ketua Pemuda Klasis Dukung SE Wali Kota Kupang Soal Jam Pesta, Minta Sosialisasi hingga Tingkat RT/RW
Christian Widodo Tegaskan Pembatasan Jam Pesta Bukan Larangan, tapi Keseimbangan Hak
Anggota Dewan di Ende Desak Pemerintah Perhatikan Pelayanan di Dukcapil dan Sektor Kesehatan
Fraksi PDIP DPRD Ende Pertanyakan Ranperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024
Kolaborasi Antara Sang Mantan dan Bupati Aktif, Rencanakan Bangun Ende Bersama-sama
Wawali Bergabung dengan Wali Kota Kupang di Retret Magelang Hari Ketujuh
Berita ini 0 kali dibaca