Bank NTT berhasil mencatatkan prestasi yang sangat signifikan pada tahun buku 2015 dan pada periodwe triwulan I 2016. Hal tersebut Nampak pada sejumlah indikator diantaranya total asset perusahaan pada tutup buku 2015 adalah Rp. 9,7 triyun naik 14,82 persen year on year. Pertumbuhan juga Nampak pada total DPK yang naik 16,07 persen atau 7, 281 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan total kredit yang telah di kucurkan adalah sepanjang tahun 2015 tumbuh 19,28 persen atau sebesar Rp. 6,559 triliun. Sementara laba yang berhasil dibukukan adalah sebesar Rp. 259 miliar atau naik 4,88 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp.246 miliar.
Sepanjang kepemimpinan Daniel Tagu Dedo sebagai Direktur Utama sejak tahun 2009 hingga saat ini, bank NTT terus melakukan loncatan demi loncatan penting. Hal tersebut Nampak pada pertumbuhan asset yang sejak tahun 2008 hingga tahun 2015 mengalami pertumbuhan rata-ratanya adalah sebesar 19,09 persen. Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) pertahunnya adalah sebesar 19,89 persen. Sedangkan DPK didominasi oleh Pemda yaitu mencapai 71 persen pada tahun buku 2015.
Hal ini menunjukkan intensnya Bank NTT dalam menggarap pangsa pasar yang ada. Sejak tahun 2009 sampai 2015 total kredit yang telah dikucurkan rata-rata pertumbuhan per tahun adalah sebesar Rp. 16,31 persen, sementara total laba yang berhasil dibukukan dalam rentang waktu tersebut adalah sebesar Rp. 1,52 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata pertahun 40,46 persen.
Sementara itu pada akhir pada akhir triwulan I 2016 ini, total asset Bank NTT adalah sebesar Rp. 10, 12 triliun bergerak naik 8,06 persen year on year. Sedangkan total DPK pada triwulan I 2016 adalah sebesar Rp. 8,10 triliun. Sementara total kredit pada triwulan I 2016 adalah sebesar 6, 63 triliun bertumbuh 20,55 persen dengan total laba yang berhasil dicatatkan adalah sebesar Rp. 109 miliar, naik 25,28 persen dibandingkan triwulan pertama yang hanya sebesar Rp.87 Miliar.
Sebagai Bank Daerah yang sumber modalnya berasal dari penyertaan modal APBD Provinsi, Kabupaten/Kota di NTT, total modal yang telah disetor oleh pemegang saham hingga triwulan I ini adalah sebesar Rp. 1.005 Miliar. Untuk periode triwulan I 2016 total modal inti Bank NTT adalah 1,383 triliun, sehingga peringkat Bank NTT pada jajaran perbankan nasional berubah dari buku I (Bank dengan modal inti kurang dari Rp. 1 triliun) menjadi bank Buku II (Bank dengan modal inti lebih dari Rp. 1 triliun sampai dengan 5 triliun).
Bank NTT terus melakukan ekspansi pasar di tahun 2016 ini. Salah satu contoh yang ditempuh adalah memaksimalkan potensi pasar yang ada melalui penambahan jumlah jaringan kantor. Penambahan jaringan kantor ini dilakukan guna semakin memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang sulit dijangkau serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi didaerah tersebut. Hingga periode triwulan I 2016 ini, Bank NTT telah memiliki jumlah jaringan kantor sebanyak 197 kantor. Untuk tahun 2016 ini bank NTT merencanakan untuk menambah jumlah jaringan kantor yang ada dengan menambah satu cabang baru, tujuh kantor cabang pembantu, Sembilan kantor kas serta sepuluh kantor Unit Simpan Pinjam Desa (USPD. Selain itu telah direkrut 315 agen laku pandai dalam rangka mempercepat pelayanan Bank NTT kepada masyarakat di remote area.
Dalam rangka meningkatkan sumber dana jangka panjang maka Bank NTT pada tahun 2011 menerbitkan obligasi dan medium term Note (MTN) sebesar Rp. 1 triliun yang akan digunakan untuk melakukan ekspansi kredit. Berdasarkan penilaian pemringkatan Obligasi (PEFINDO) obligasi Bank NTT berhasil meningkat dari A- menjadi A dengan proyeksi stable outlook. Peringkat tersebut menunjukkan kemampuan Bank NTT dalam melunasi pokok bunga obligasinya adalah baik. Peringkat tersebut menunjukkan memiliki makna bahwa Bank NTT mampu mempertahankan pangsa pasar yang ada serta memiliki tingkat profittabilatas dan permodalan yang baik. Pefindo adalah lembaga pemeringkat yang telah diakui oleh Regulator.
Selain melakukan kegiatan bisnisnya, Bank NTT turut pula terlibat terhadap masyarakat dan lingkungan. Keterlibatan ini terwujud lewat berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR). Sepanjang tahun buku 2015 Bank NTT telah berhasil merealisasikan anggaran CSR nya sebesar Rp. 4,8 Miliar, naik dratis dari 295 persen dibandingkan realisasi CSR tahun buku 2014 yang hanya mencapai 1,2 miliar.
Kerja Keras, usaha dan berbagai terobosan yang dilakuakn Bank NTT sepanjang tahun buku 2015 membuahkan berbagai penghargaan. Penghargaan tersebut diantaranya adalah dari Info Bank Award 2015 sebagai Bank dengan predikat sangat bagus selama 15 tahun berturut-turut, Annual Report Award (ARA) dengan BPD Listed terbaik ke-3, Anugerah Perbankan Indonesia, serta Lintas artha Award.
Saat ini seluruh BPD di Indonesia sedang melakukan program transformasi tahap II, demikian pula dengan dengan bank NTT yang tujuannya agar BPD dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Dalam transformasi tersebut Bank NTT berperan pada dua Workstream yaitu Strategic Workstream dan IT Workstream. Pada asosiasi Bank pembangunan Daerah (Asbanda) yang berkedudukan di Jakarta, Direktur Utama Bank NTT terpilih sebagai ketua Bidang Pengembangan IT, Operasional dan Hukum dan pada program transformasi ini berperan sebagai ketua Steering Comitee IT Asbanda.(News Adv- Coporate Secretary Bank NTT/ SP)