Penyerahan LHP BPK Diwarnai Interupsi DPRD NTT

- Jurnalis

Minggu, 7 Juni 2015 - 17:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Pemprov NTT dan DPRD NTT, kamis, 04/05 diruang sidang paripurna DPRD NTT.

Sidang paripurna dengan agenda tunggal penyerahan LHP sempat diwarnai ketegangan karena aksi saling interupsi oleh sebagian anggota DPRD NTT.

Ketegangan bermula dari ketua Fraksi Hanura, Jimmy Sianto meminta untuk berbicara. Dalam kesempatannya, Jimmy malah menyoroti soal proyek siluman yang menjadi isu hangat di kalangan DPRD NTT.

Karena berbicara diluar agenda sidang, anggota fraksi Golkar, Alfridus Bria Seran langsung menimpali sambil bersuara keras. “ tidak ada siluman disini”, teriaknya. Jimmy terus berbicara tanpa menghiraukan teriakan Alfridus Bria Seran.

Baca Juga :  Tiga Sumur Dan Pompa Air Untuk Kawasan Ternak Sumba Timur

Ketua Fraksi Nasdem, Army Konay lalu menginterupsi Jimmy dan diterima oleh Pimpinan Sidang, Anwar Pua Geno. Army berpendapat bahwa sidang harus fokus dengan Agenda Tunggal Penyerahan LHP BPK.

Terkait proyek siluman, Konay menjelaskan soal proyek siluman sudah ada panitia hak angket yang sudah digagas oleh Fraksi Nasdem.

Senada dengan Conay, anggota fraksi Nasdem, Welem Kalle malah mempertanyakan pembiaran saling interupsi dari anggota oleh Anwar Pua Geno.
Menurutnya Anwar tidak tegas dalam mengelolah agenda persidangan karena diluar konteks.

Baca Juga :  Julie Sutrisno Laiskodat Dukung Pelaksanaan LKK PMKRI Cabang Kupang

“ kalau mau tegas mestinya dari awal untuk tidak membiarkan anggota berbicara diluar agenda. Ketika fraksi Nasdem berbicara baru di potong-potong,” kecamnya.

Pantauan Savanaparadise.com, situasi sidang memang sempat tidak terkendali karenaAnwar Pua seolah olah melakukan pembiaran ketika sesama anggota saling menginterupsi padahal diluar agenda sidang.

Gubernur NTT, Frans Leburaya yang hadir pada kesempatan itu hanya bisa diam dan menunjukkan ekspresi keheranan. Tampak sesekali Leburaya berbisik dengan ketua BPK perwakilan NTT, Khabid Zainuri .

Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi NTT, Khabid Zainuri saat menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), mengatakan bahwa LHP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2014, pemerintah daerah NTT mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). (SP)

Berita Terkait

Berjuang Tanpa Gedung Gereja, Umat Paulus Rasul Lamanepa Akhirnya Punya Kapela Berkat Simon Petrus Kamlasi
SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Berita ini 2 kali dibaca