Ende, Savanaparadise.com,– Setelah ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten, yang masuk PPKM Level 4, Kabupaten Ende gencar melakukan penyekatan di sejumlah titik keluar masuk Kota Ende dan jalan protokol.
Pelaksanaan penyekatan di hari kedua ini, terjadi di empat titik, Jumat (13/8/21). Seperti di pantau oleh media Savanaparadise.com di salah satu titik, Jalan Sukarno, setiap warga yang melanggar protokol kesehatan dan aturan berlalu lintas akan dilakukan penindakan oleh petugas dengan melakukan swab di tempat.
Salah seorang warga, Maksimilianus Laju melakukan protes saat petugas melakukan penindakan terhadap istrinya karena tidak menggunakan helm.
Kepada wartawan, Maksimilianus mengatakan sebagai warga kita sangat mendukung langkah-langkah yang diambil Pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Namun, lanjut dia penyekatan ini sangat mengganggu akfitas dan menimbulkan antrian.
Maksimilianus mengusulkan agar swab antigen bisa dilakukan di RT/RW, Kelurahan ataupun Desa.
“Kalau bisa, yang di swab jangan hanya bagi mereka yang melanggar Prokes ataupun aturan berlalu lintas, semuanya harus di swab, apabila kita betul-betul ingin mencegah penyebaran Covid-19”, usulnya.
Kegiatan penyekatan hari kedua, di pantau langsung oleh Kapolres Ende dan Dandim 1602/Ende.
Saat memantau dilokasi Jalan Sukarno, Kapolres Ende, Albertus Andreana ketika dimintai tanggapan atas protes dan usulan warga, kepada Savaparadise.com mengatakan, kita tidak pernah menghambat aktifitas ekonomi masyarakat. Itu tidak benar. Yang kita lakukan adalah menjaga keselamatan masyarakat.
“Yang kita lakukan ini adalah random atau dilakukan secara acak. Kalau semua kita lakukan swab tenaga kesehatan kita terbatas, perlengkapan kita masih didatangkan, didatangkan, jadi begitu banyak masalah teknisnya”, jelas Albertus menanggapi usulan warga.
Dengan segala keterbatasan itu, jelas Albertus kita lebih cendrung melakukan rapid bagi masyarakat yang melakukan pelanggaran.
“Misalnya, dua orang datang, satu pakai masker, satunya tidak, yang jelas, yang di rapid adalah yang tidak memggunakan masker”, jelas Kapolres Albertus.
Kapolres menambahkan pada intinya, kita mendisiplinkan masyarakat, baik protokol kesehatan ataupun keselamatan berlalu lintas.
“Semuanya kita lakukan sekalian”, tegasnya.
Sedangkan penyekatan di hari kedua ini, kata Kapolres Albertus, dilakukan di 4 titik. “sama persis seperti di tiga titik kemarin, cuman penambahan satu titik, yaitu di sini.
Dikesempatan yang sama, Dandim 1602/ Ende, Nelson Paido Marpaung menjelaskan bahwa pengambilan swab bukan hanya dilakukan di sisni saja, tapi akan dilakukan di masing-masing Kecamatan.
“Kita akan lakukan tracing dan testing di 21 Kecamatan”, tegas Dandim.
Jikalau dalam data, kita temukan disini ada yang positif Covid-19, tegas Dandim nanti kita akan lebarkan dan besok kita akan lakukan tracing dan testing kepada sanak keluarga ataupun yang kontak erat dengan yang bersangkutan sesuai alamat yang terdata.
“Jadi tidak hanya di sini, saja, nanti semuanya akan kita lakukan”, tegas Dandim
“Harapan kami, pengennya ketika di undang dan mau datang, tapi fakta dilapangan tidak ada yang datang, alasannya takut. Karena sekali lagi, mereka beranggapan bahwa Covid itu aib dan memalukan, padahal anggapan itu keliru dan tidak benar”, ungkapnya.
Di informasikan, pada saat dilakukan penyekatan hari pertama, untuk di dua titik, yaitu di Polsek Wolowona dan di pasar Wolowona, dari 198 Orang yang di swab, hasilnya 7 Orang positif Covid-19, dan yang lainnya hasilnya negatif.
Sedangkan dari 7 Orang yang terpapar, salah satunya adalah Ibu menyusui, dari Kecamatan Wolojita.
Untuk penyekatan di hari kedua, data sementara, terkhusus di Jalan Sukarno, 3 Orang yang terkonfirmasi positif.
Penulis: Chen Rasi